Ada kesan kuat, Ayah Mirna sudah tidak sabar agar Jessica segera dijadikan Tersangka dan segera diajukan ke Pengadilan.
Akhirnya tanggal 30 Januari Jessica resmi menjadi Tersangka. Dan setelah itu kembali ayah Mirna semakin intens mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memastikan Jessica adalah pembunuh Mirna.   Jessica itu tukang bohong, Jessica itu Lesbi dan lain-lainnya. Dan di ILC kemarin ayah Mirna menyebut ada percakapan Whatsapp antara Mirna dan Jessica dimana Jessica minta dicium oleh Mirna. Kesimpulan ayah Mirna, Jessica Lesbi dan meracuni Mirna karena cemburu/ tidak iklas Mirna menikah dengan Arief.
Keanehan sikap Darmawan Salihin juga diikuti perubahan sikap Arief (Suami Mirna) dan kembaran Mirna. Mereka berdua menyatakan ke media (menegaskan) bahwa  semua yang diucapkan oleh Jessica adalah bohong semua.
Perubahan sikap keluarga Mirna ini akhirnya membuat orang mulai menaruh perhatian pada mereka. Tadinya mereka menolak Mirna diotopsi. Tetapi setelah diotopsi mereka berbalik menuduh Jessica yang meracuni. Mereka sangat yakin Jessica pelakunya. Padahal polisi sendiri tidak yakin dan belum memiliki bukti otentik bahwa Jessica yang menaruh racun itu.
Keanehan sikap keluarga Mirna ini kemudian menimbulkan orang berprasangka jangan-jangan ada kerugian bisnis ataupun kepentingan bisnis terkait kematian Mirna. Keluarga Mirna ini keluarga yang cukup berada. Darmawan memiliki banyak usaha dengan 600 karyawan. Kakak Darmawan adalah Wakil Direktur Bank Panin. Benarkah ada kaitan kepentingan bisnis dengan kematian Mirna?
KOMNAS HAM MENANTANG POLISI USUT BISNIS DERMAWAN
Bukan hanya orang awam ataupun public yang heran dengan sikap ayah Mirna ini. Komisioner Komnas HAM juga merasa ada yang aneh  pada Dermawan Salihin. Keanehan  Siane Indriyani (Komisioner Komnas HAM) memuncak ketika Dermawan Salihin berbicara di acara ILC TvOne yang lalu.
Â
"Dharmawan sering ungkap hal-hal yang tidak boleh diketahui. Puncaknya di acara ILC. Itu bentuk kehakiman yang luar biasa. Meski dia ayah dari korban, tapi kita menyayangkan kejadian terhadap Mirna," kata Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).
Siane pun menduga adanya persaingan bisnis yang saat ini tengah digeluti Dharmawan itu yang melatarbelakangi pembunuhan Mirna. "Tidak mungkin pelaku dan targetnya orang biasa, apakah ada persaingan bisnis? Harusnya Dharmawan jujur lah," ujar dia.
Komisioner Komnas HAM ini kemudian berharap agar Polisi berani mulai melakukan pengusutan pada bisnis Dermawan Salihin.