Rasa tidak aman bagi masyarakat
Klitih menciptakan ketakutan dan kecemasan di kalangan masyarakat, terutama mereka yang harus bepergian pada malam hari. Warga merasa tidak nyaman bahkan di ruang publik, yang seharusnya menjadi tempat aman untuk beraktivitas. Rasa tidak aman ini dapat memengaruhi kualitas hidup, menurunkan rasa percaya terhadap lingkungan sekitar, dan menciptakan suasana penuh kewaspadaan yang tidak sehat.
Trauma psikologis bagi korbanÂ
Korban klitih, baik langsung maupun tidak langsung, sering mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan. Trauma ini dapat berupa ketakutan untuk keluar rumah, rasa was-was saat bertemu dengan orang asing, hingga gejala stres pasca-trauma (PTSD). Hal ini tidak hanya memengaruhi korban, tetapi juga keluarga mereka, yang merasa khawatir akan keselamatan orang-orang yang mereka cintai.
Stigma Negatif terhadap geenerasi muda
Klitih, yang sebagian besar dilakukan oleh remaja, menciptakan stigma negatif terhadap generasi muda. Remaja secara umum dapat dianggap tidak bertanggung jawab atau rawan melakukan tindakan negatif, meskipun tidak semua dari mereka terlibat. Hal ini dapat memperburuk hubungan antara generasi muda dan masyarakat dewasa.
Upaya Pencegahan Klitih
Mengatasi klitih memerlukan pendekatan yang menyeluruh. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Peran Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter anak. Orang tua perlu memberikan perhatian lebih kepada anak-anak mereka, baik dalam bentuk komunikasi yang terbuka maupun pengawasan yang ketat. Memberikan teladan yang baik dan menanamkan nilai-nilai moral sejak dini sangat penting untuk mencegah perilaku negatif.
2. Pendidikan Karakter di Sekolah