"Tadi kamu bilang bahwa hidup itu perjalanan menuju alam yang kekal abadi?" ibunya bertanya pada Adi.
"Ya, ma," jawab Adi.
"Perkataan kamu tadi adalah sangat benar, oleh sebab itu sudah semestinya kita memiliki bekal yang banyak."
"Lihat kakak-kakak, untuk 10 hari saja perlengkapan yang harus dibawa sebegitu banyak apalagi untuk kehidupan yang kekal abadi, kehidupan yang tak akan berakhir, tentu bekalnya harus banyaaaaak sekali."
"Untuk itu bekal yang perlu kita bawa adalah :
-menjaga sholat,
-puasa di bulan Ramadhan,
-membaca qur'an,
-menjauhkan diri perbuatan dan perkataan tak guna,
-membayar zakat, infaq, dan shadaqah,
-menjaga kehormatan diri dari pergaulan lain jenis,
-menjaga kepercayaan,
-hormat pada orang tua.
"Masih banyak lagi yang perlu dilakukan untuk bekal kita, nanti kamu harus sering ikut pengajian, ya?"
"Ya, ma," jawab Adi.
"In sya Allah, Adi akan lakukan," tambah Adi.
Sang ibu kembali terkejut dengan ucapan Adi. Mengucapkan,"In sya Allah", sebelum melakukan suatu kegiatan yang akan datang.
"Apakah ini efek dari menonton pengajian di TVRI setiap pagi?", sang ibu terharu.
Sang ibu segera memanggil si kembar, "Nak, kalian bersiap-siap seperti begitu hebat namun ada satu bekal yang harus kalian harus selalu bawa."