“Aku sempet melarang temen sekelasku untuk tidak menyebut nama kamu di hadapan teman-teman saat itu”, lanjut Fira.
“Nah itu dia Fir”, potong Anto,”Sejak kamu mendeklarasikan kamu benci aku, di saat yang sama kayaknya aku sedang mulai suka kamu, suka banget”.
“Cuma Fir, yang aku rasakan ialah susah sekali mendekati kamu saat itu”, terang Anto.
“Setiap aku mau dekat-dekat kamu, kamu lari atau sembunyi”, Anto menerangkan,”Aku semakin tertekan Fir”.
“Ujung-ujungnya dari perasaanku yang tertekan saat itu, ialah aku sakit dan harus rebahan selama seminggu di rumah”.
“Saat aku sakit itu, pernah suatu kali aku mengingau, dan menyebut nama kamu”, cerita Anto.
”Simbok yang kerja di tempatku yang tahu kejadiannya”.
“Dia sempet bertanya tentang nama yang aku sebut saat aku mengigau saat itu”, cerita Anto.
“Simbok bertanya sama aku tentang nama yang aku sebutin”.
“Aku bertanya pada simbok, memangnya kenapa dia bertanya seperti itu”, tanyaku.
“Selanjutnya dia menjelaskan padaku bahwa saat aku tidur, aku menyebut sebuah nama dan dia menjelaskan bahwa nadaku sedih sekali saat memanggil nama Kamu,” Anto menjelaskan ke Fira.