“Sumpah”, jawab Anto mempertegas jawabannya.
“To, To, coba dulu kamu di SMP seperti ini”, jawab Fira,sambil melanjutkan,”Nggak cuek, nggak sombong”.
“Hah? Aku? Sombong? Cueek ke kamu?”, tanya Anto tidak mengerti dengan penjelasan Fira.
“Kita sudah saling kenal dari kita di TK, lalu SMP, tapi aku mencari info tentang kamu sudah sejak pertama kali masuk SMP”, jelas Fira dari seberang sana.
“Saat kita masuk SMP pertama kali, aku , melihat di ranking pertama, ada nama kamu, saat itu aku yakin aku tahu dengan orang ini, karena nama itu tidak asing bagiku”, jawabnya.
“Begitu juga saat kita ada di kelas yang sama, aku melihat absen kelas, Aku melihat kamu ada di nomor urut delapan dari atas, sedangkan namaku ada di nomor urut delapan dari belakang”, jawab Fira. Anto terbengong-bengong mendengarkan penjelasan Fira.
“Kamu sempet membuat aku “klik” saat kita sedang latihan upacara bendera, kamu sempet sebut nama bahwa pacar kamu adalah aku”, jelas Fira,”Aku sempet seneng tapi sejak saat itu perlakuan kamu berubah ke aku, bukannya mendekat tapi malah menjauh”.
“Aku banyak korban perasaan memikirkan kamu, kamulah yang pertama kali bikin aku menangis”, Fira menambahkan.
“Fir, saat aku bilang ke temen-temen aku bahwa pacarku adalah kamu di depan teman-teman, itu memang benar Fir”, Anto mengakui ucapannya.
“Bener apaaaaaakah?”, Fira agak meledek Anto.
“Tahu, nggak bahwa aku dari senang sampai menjadi benci ke kamu, To”, jelas Fira.