Hingga jam makan siang pun, belum ada tanda-tanda sms dari Anto dibaca oleh Fira. Anto merasakan waktu sangat lambat hari ini. Kerja tidak konsentrasi. Kegelisahannya pun tidak bisa ditutupi. Anto berkata pada dirinya sendiri,”Ada apa ya dengan Fira, sms belum dibaca, semoga kondisinya baik-baik saja”.
“Baiklah bila jam 6 malam belum dibaca juga, aku akan telpon”, gumam Anto pada dirinya.
“I must call her, I can’t miss her again, long time I miss her, I don’t want to miss her again”, Anto masih sibuk bergumam dengan dirinya,”No, no, no, no, and no”.
Tepat jam 6 sore, Anto melihat lagi ke arah hp-nya. Nampak belum dibaca juga. “Baiklah aku akan telpon sekarang”, diambilnya hp-nya lalu dicari nama Fira Dear.
Anto mendengarkan nada tunggu, “tut”, “tut”, dan persis yang akan “tut” ketiga terdengar suara dari balik sana. Anto pun lega bahwa Fira menjawab telponnya.
“Halo”, jawab Fira di seberang.
“Assalamualaikum, Anto Fir”, jawab Anto.
“Waalaikum salam, waduh Anto, maaf aku belum sempet buka sms lagi sejak tadi pagi”, suara Fira menjelaskan posisinya,”Agak hektik hari ini, tapi sekarang sudah senggang sih”.
“Bener nih aku nggak nganggu kamu, Fir?”, tanya Anto agak kuatir, dia pun melanjutkan pertanyaannya”Itu sms kamu maksudnya apa tadi pagi?”.
“Fir, sungguh aku gelisah seharian ini, karena kamu gak jawab sms ku”, Anto menjelaskan lagi.
“Ah yang beneeeeeer?”, jawab Fira,”Kamu suka drama deh”.