“Sudah jam segini, sambil mengarahkan matanya ke jam tangannya, kamu ada rencana telpon jam berapa?”, tanya Anto.
“Lima belas menit lagi aku akan telpon”, jawab Fira.
“Ya udah, daripada nanti kamu telat kita udahin dulu aja. Terima kasih banyak untuk waktumu bertemu dan menemani makan malam ya Fir”, ujar Anto .
Fira tersenyum ,”Sama-sama To”.
Setelah melakukan pembayaran mereka pun pergi. Mereka bersalaman,”Terima kasih ya, Fir”, ujar Anto.
Mereka pun berpisah. Fira berjalan menuju lift. Anto pergi menuju loket pendaftaran tamu untuk mengambil KTPnya. Namun tiba-tiba Anto teringat ada sesuatu yang akan dia berikan kepada Fira, dia pun bergegas mencari Fira. Anto melihat Fira sedang berjalan mengarah lift, tidak terlalu jauh. Anto pun mengejar Fira. Agar tidak menimbulkan kecurigaan dan perhatian orang sekitar, Anto memutuskan untuk tidak memanggil dari jarak jauh, tapi dia akan menepuk pundak Fira setelah dekat.
Anto sudah berhasil mengikuti Fira, jarak antara dirinya dengan Fira berjarak 1 meter saja. Pada saat Anto mengulurkan tangan kanannya untuk menepuk pundak Fira, tiba-tiba Fira berbalik arah. Jadilah tabrakan antara keduanya. Anto manabrak Fira, dalam posisi demikian, bibir Anto menabrak kening Fira. Sementara Fira terhuyung-huyung ke belakang, untuk menghindari Fira agar tidak terjatuh, tangan kanan Anto yang akan menepuk pundak Fira terpaksa harus menyangga leher Fira agar tidak terjatuh, sementara tangan kiri Anto memegang erat pinggang Fira. Anto memegang erat tubuh Fira.
Untuk sejenak posisi tubuh Fira menyentuh tubuh Anto, sementara tangan kanan Anto menyangga leher Fira agar tak terjatuh. Orang-orang yang melihat kejadian itu bersyukur bahwa Fira tidak terjatuh. Sementara para petugas keamanan terpaku melihat kejadian itu dari jauh.
“Maaf Fir”, kata-kata itu yang keluar dari mulut Anto yang berjarak hanya 10 centimeter dari wajah Fira.
Fira yang sempat terkejut, setelah menyadari bahwa dia bersandar dengan tangan Anto, dan tubuhnya berdempetan dengan tubuh Anto hanya tersenyum tanpa berkata-kata.
Fira pun berdiri membetulkan posisi pakaiannya yang sempat berantakan.