“Kok kamu hafal, To?”, tanya Fira menyelidik.
“Iya, yang pertama ialah saat aku datang ke sini, di pagi hari. Kita sarapan bersama sebelum kamu kerja”, jawab Anto,”Lalu yang kedua ialah hari ini”.
“Kamu tukang ngitungin ye..?”, sela Fira.
“Iya Fir, buat makan berdua bersama orang yang sangat spesial aku nggak akan lupa”, jawab Anto.
Fira pun segera menyela,”Spesial apakaaaaaah”.
“Sungguh kamu spesial buatku?’, jawab Anto serius.
“Ya deeeeeeeeh”, goda Fira.
Pembicaraan selanjutnya berkisar masalah rutin saja. Makan malam bersama itu berlangsung dengan hangat. Namun bagi Anto itu adalah makan malam terindah dalam hidupnya, karena makan bersama orang yang sangat spesial baginya.
“Andai saja tiap malam kita bisa makan malam bersama, betapa senang hatiku, Fir”, gumam Anto dalam hatinya.
Fira melihat Anto bengong beberapa saat, dia pun menyentuh dan menggoyangkan tangan Anto,”Ada apa To?”
Anto terkejut,”Ah enggak anggak apa”, sahut Anto untuk menutupi apa yang baru saja difikirkannya itu.