Mohon tunggu...
GoneGone
GoneGone Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang Ketik

Menulis, Membaca, Berpetualang dan Bercinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga si Kupu-kupu dan Pria Tampan

1 Februari 2023   01:01 Diperbarui: 1 Februari 2023   01:04 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Baginya, pertanyaan seputar nama hanyalah basa-basi. Basa-basi yang terjadi di tempat prostitusi seperti ini tidak perlu serius ditanggapi. Tak terkecuali jika basa-basi berlanjut ke ranjang besi. Saling menukar hasrat menelanjangi, meninggalkan air mani yang mengering di sprei berwarna putih pasi, lalu pergi seolah tak pernah ada yang terjadi. 

Tetapi, malam ini tidak seperti pertemuan, perkenalan maupun kencan-kencan sebelumnya. Bunga merasa ada yang berbeda. Pria tampan yang kali ini membayarnya bukanlah pria tampan biasa. Dari bahasa tubuhnya, cara ia berbicara, bahkan saat bibirnya menyentuh gelas berisi bir berbusa, sederhana namun mampu membuat dia seolah terbang menjelajah angkasa.

"Selamat malam, kupu-kupuku." Selesai berbasa-basi, pria tampan pun pamit pulang karena telah puas menghibur diri. Jam menunjukan pukul dua dini hari. Masih ada waktu sekitar tiga jam umtuk dia kembali mencari pria tampan lainnya lagi. Sekali lagi, demi menghidupkan kematiannya yang konon tinggal menghitung hari.

"Sekali lagi, untuk malam ini." Bunga bergumam. 

Tak lama pria tampan berdasi menghampiri. "Siapa namamu?" 

"Saliara." 

Mereka saling menjabat tangan, mengucap nama yang lagi-lagi disamarkan.

*

"Siapa namamu malam ini, kupu-kupu?" Si Pria Tampan kembali memangku Bunga. Untuk kedua kalinya dia mengecup mesra pria tampan tanpa ragu, lagi membuat ia tersipu malu.

"Sakura." 

Pria tampan mengulum senyum. Tangan kanannya memegang gelas yang hanya berisi minuman soda, sementara tangan lain menempel di paha mulus Bunga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun