Konsumsi garam yang berlebihan diketahui berbahaya bagi kesehatan. Pola makan yang tidak sehat ini dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke yang fatal.
Anak muda yang kelebihan berat badan atau obesitas yang mengonsumsi makanan tinggi garam memiliki telemores yang lebih pendek daripada mereka yang mengonsumsi makanan rendah garam.
Telomere digambarkan sebagai tutup pelindung di ujung untaian DNA. "Tutup" melindungi kromosom. Telomere memendek seiring bertambahnya usia. Jika terlalu pendek, sel berhenti membelah dan mati. Proses ini juga terjadi pada penyakit yang berkaitan dengan usia seperti penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, dan demensia.
Lemak tubuh yang tinggi diketahui mempercepat pemendekan telomere. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa natrium dalam garam berkontribusi terhadap obesitas dan tampaknya semakin mempercepat efeknya. Remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas yang makan paling banyak garam memiliki telomere yang jauh lebih pendek daripada mereka yang makan paling sedikit.
Namun, asupan natrium yang tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap pemendekan telomere pada remaja dengan berat badan normal.
Dengan mengurangi asupan natrium, terutama jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, Anda dapat memperlambat proses penuaan pada sel-sel tubuh.
Selain memperpendek telomere, konsumsi garam berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh menahan kelebihan air. Retensi air dapat membuat wajah Anda terlihat bengkak dan lelah. Konsumsi tinggi garam juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang mengurangi hidrasi kulit. Akibatnya, kulit wajah menjadi keriput dan tampak tua.
Berikut beberapa tips mengurangi konsumsi garam :
1. Pilih makanan rendah garam
2. Konsumsi sayuran dan buah buahan