Tidak hanya  memberikan jawaban, komunikasi juga diperlukan saat berinteraksi. Sejak kecil kita sudah diajarkan cara berkomunikasi, namun komunikasi tidak hanya tentang kedua belah pihak yang berbicara satu sama lain tetapi juga tentang kemampuan mendengarkan.
   Contoh komunikasi yang efektif adalah ketika dua pihak atau lebih dapat mendengarkan pernyataan seseorang dan memberikan tanggapan, bisa berupa pertanyaan, kritik atau saran, yang menunjukkan  setuju atau tidak setuju. Anda mungkin mengira menjalin komunikasi yang efektif tentu mudah, karena sebagai makhluk sosial, kita sudah terbiasa berkomunikasi dengan orang lain. Namun ternyata masih banyak kesalahan umum yang perlu diperbaiki.
    Komunikasi yang efektif terjadi apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dengan baik atau setara oleh komunikator, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Komunikasi yang efektif berarti baik komunikator maupun komunikator mempunyai pemahaman yang sama terhadap pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebut komunikasi itu harmonis, yaitu kedua  pihak yang berkomunikasi memahami apa  yang ingin disampaikan. Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylavia Moss, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pemahaman, dapat menciptakan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik dan pada akhirnya menimbulkan perilaku positif yang dinamis.
   Menurut Wikipedia, komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, dan emosi yang berujung pada perubahan sikap untuk menjalin hubungan baik antara pengirim pesan dan penerima pesan. Ukuran efektivitas  proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan  pengirim pesan. Pesan yang tersampaikan secara akurat dan  sesuai keinginan komunikator menunjukkan bahwa komunikasi dapat berlangsung secara efektif.
   Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif adalah pertukaran informasi, gagasan, emosi dan sikap antara dua orang atau dua kelompok yang hasilnya sesuai harapan dan dapat menimbulkan perubahan sikap di antara para peserta komunikasi.
   Untuk komunikasi yang efektif perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya Effective Public Relations, unsur-unsur tersebut disebut dengan Tujuh Elemen Komunikasi, yaitu:
1. Credibility. Kredibilitas dikaitkan dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang baik harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tepat sasaran. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan sifat dapat dipercaya, misalnya kualifikasi atau  keahlian seseorang. Misalnya, seorang dokter dianggap dapat dipercaya dalam menyampaikan informasi kesehatan.
2. Context. Konteks merupakan kondisi pendukung ketika  komunikasi berlangsung. Untuk berkomunikasi secara efektif, konteks yang tepatlah yang menarik perhatian komunikator.
3.Content. Isi pesan merupakan dokumen atau dokumentasi yang mendasari apa yang ingin disampaikan kepada khalayak. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu yang bermakna dan penting yang perlu diketahui oleh komunikator.
4. Clarity. Pesan yang jelas dan tidak multitafsir merupakan kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi menjadi faktor penting yang dapat mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
5. Continuity and Consistency. Agar komunikasi berhasil,  pesan atau informasi harus disampaikan secara kontinyu atau terus menerus. Misalnya, pesan-pesan pemerintah yang mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi harus terus disebarkan melalui berbagai media agar pesan tersebut dapat tertanam dalam benak masyarakat dan mempengaruhi perilakunya.