Mohon tunggu...
Fadhli Espece
Fadhli Espece Mohon Tunggu... Mahasiswa -

ERSTIFORISME #MasjidTraveller

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mahasiswa, Bangsa dan Peradaban

22 Juli 2015   20:52 Diperbarui: 22 Juli 2015   20:52 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh :Fadhli Espece

Diawal tahun 1950, ada sebuah kalimat yang terlontar dari lisan salah seorang guru bangsa, Hamka. Beliau berpesan, kepada pemuda:

“Bebanmu akan berat
Jiwamu harus kuat
Tetapi aku percaya
Langkahmu akan jaya
Kuatkan pribadimu!”

 

Petuah singkat ini sudah cukup untuk merepresentasikan sikap optimis seorang guru bangsa akan kejayaan dan kebangkitan generasi muda yang akan datang dari ketertindasan mental yang diwarisi oleh kolonial penjajah di masa silam. Pastinya jalan yang akan ditempuh ini harus melalui proses dan perjalanan yang tidak mudah. Karena untuk menggapainya harus ada tekad yang kuat, semangat yang membara, jiwa yang tabah dan hati yang ikhlas. Persiapan ini harus dumulai sejak dini oleh pemuda-pemudi bangsa ini. Memulai dengan menata hati dan niat untuk menghindari hal-hal yang sia-sia tiada bermanfaat, membentuk karakter yang kokoh, yang siap menempuh jalan yang penuh dengan rintangan dan memiliki jiwa pengorbanan untuk bangsa yang dibuktikan dengan aksi yang nyata dalam menerjang segala ancaman yang menerpa.

 

Mahasiswa sebagai pemuda memiliki peran sentral dalam menggerakkan bangsa menuju negeri yang berperadaban tinggi. Pilar mahasiswa diyakini sebagai elemen masyarakat yang sangat berpengaruh dalam menggiring sebuah bangsa untuk menuju kedalam peradaban tersebut. Masa depan suatu bangsa dapat diukur dengan potret pemuda yang ada didalamnya saat ini. Jika pemuda telah terpuruk etika dan moralnya, bersiaplah suatu bangsa terjun dalam keterpurukan, begitu juga sebaliknya.

 

Sejarah reformasi Indonesia pada tahun 1998 cukup menjadi bukti bahwa mahasiswa adalah raja di negeri ini. Mahasiswa memiliki semangat yang tidak semua orang dapat memilikinya, kritis terhadap kebijakan pemerintah yang menginjak kepala rakyat dan berdiri didepan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat demi kepentingan rakyat. Saat itu, gerakan mahasiswa telah membuktikan bahwa mereka memiliki jiwa-jiwa yang berkharisma tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Teladan seperti inilah yang seharusnya menjadi panutan gerakan mahasiswa saat ini untuk menjaga eksistensi kekuatan mahasiswa dalam tatanan masyarakat, bukan hanya bisa eksis didepan kamera dengan pose yang menjijikkan.

 

Dalam perjalanan dan perkembangannya, setidaknya ada tiga peran ideal mahasiswa dalam membangun sebuah peradaban sebagai sumbangsih kepada bangsa dan tanah air-nya ini;

 

Pertama, Iron Stock

 

Ada makna filosofis yang tinggi dari kata iron disini, dalam bahasa Indonesia iron diartikan sebagai besi, yaitu besi untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan yang telah ditempuh oleh para pendahulu yang telah dimakan usia. Layaknya besi, manusia juga “berkarat” disebabkan usia yang sudah tua karena telah banyak menghadapi panas-terik dan hujan-badainya kehidupan. Sebagai generasi muda, para mahasiswa-lah yang wajib melanjutkan perjuangan ini, perjuangan membangun bangsa yang berdaulat dan bermartabat. Mahasiswa merupakan stok pemimpin cadangan untuk masa yang akan datang, siap menggantikan dan meneruskan cita-cita mulia yang telah diproklamirkan oleh para leluhur pejuang negeri ini.

 

Dengan jiwa yang tegar dan mental baja mahasiswa akan memupuk diri menjadi benih-benih pemimpin yang kharismatik di masa yang akan datang. Kebangkitan suatu negeri sangat dipengaruhi oleh generasi muda. Tentu kita tidak asing lagi dengan kata-kata “Pemuda Sekarang, Pemimpin Hari Esok” atau “Pemuda Tiang Negara, Pemudi Harapan Bangsa”. Ini karena pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa ada di tangan pemuda, maka sudah sepatutnya negara memperhatikan salah satu aset yang sangat berharga ini, menjadikannya kader-kader yang tangguh untuk mengemban misi leadsership di masa yang akan datang.

 

Kedua, Agent of Change

 

Tidak pernah ada karya besar dan peradaban besar tanpa gagasan besar, cita-cita besar, pikiran besar dan pengetahuan terstruktur (Ahmad Heryawan).

Ide-ide cemerlang dan pemikiran-pemikiran cerdas yang diperoleh oleh mahasiswa melalui aktivitas akademik seharusnya bisa menjadi pondasi yang kokoh untuk dieksplorasikan menjadi sebuah gagasan perubahan yang mampu menaungi masyarakat untuk melangkah menuju sebuah peradaban yang mampu bersaing di kancah internasional.

 

Mahasiswa berdiri di garda terdepan dalam menggagas perubahan bagi bangsa dengan ide-idenya yang cemerlang. Bekal ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus dapat membantu dalam upaya berpikir dan memilih tindakan yang tepat sehingga dapat menjadikannya inisiator perubahan bagi perkembangan bangsa yang lebih baik.

 

Sebagai motor penggerak perubahan, mahasiswa dituntut berpikir aktif dan solutif untuk mempersiapkan gagasan-gagasan baru yang mampu menjawab problematika di era modern ini. Sehingga dengan perencanaan-perencanaan yang matang sejak dini diharapkan dapat memberikan perubahan yang signifikan terhadap hidup berkebangsaan di era mendatang.

 

Ketiga, Social control

 

Melihat kondisi sosial saat ini, mahasiswa harus peka terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat terutama kalangan menengah kebawah. Mahasiswa menjadi bagian yang siap duduk khidmat mendengar jeritan masyarakat kurang mampu yang kewalahan dalam memenuhi kebutuhan primer dalam hidup kesehariannya. Mahasiswa juga yang berteriak lantang mengontrol kebijakan pemerintah agar memihak kepada rakyat bukan malah merugikannya serta menjadi perantara bagi hubungan antara rakyat dan penguasa

 

Mahasiswa berdiri di garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, menuntut hak-hak yang diselewengkan oleh para penguasa. Jaminan pendidikan bagi seluruh anak bangsa merupakan salah satu hak yang paling penting yang harus diperjuangkan oleh gerakan mahasiswa. Betapa banyak anak-anak yang terputus sekolahnya hanya karena masalah biaya pendidikan yang tak mampu dijangkau. Kita harus belajar banyak pada Jepang, ketika dilanda peristiwa bom atom di Hiroshima-Nagasaki pemerintah sadar betul akan pentingnya ilmu pengetahuan sehingga mendorong mereka untuk mengevakuasi para ilmuwan (baca: guru) yang selamat. Dampak dari inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah Jepang itu terlihat jelas sekarang dengan kemajuan mereka dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

            Selaku kalangan yang terdidik, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat dan negara. Krisis moral yang menggerogoti masyarakat modern kian kronis. Membentuk akhlak yang mulia, menjadi teladan yang baik juga menjadi prioritas yang harus diperhatikan oleh mahasiswa. Adalah suatu bencana tersendiribagi masyarakat ketika para penerus bangsa jauh dari nilai-nilai moral dan etika. Kasus-kasus kriminal yang terjadi saat ini, baik di kalangan elit maupun masyarakat biasa, tidak terlepas dari bobroknya nilai-nilai moral dan etika.

 

            Untuk penanggulangan krisis ini membutuhkan tenaga ekstra yang ditopang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk mengajak masyarakat untuk berakhlak yang mulia, taat pada aturan serta menjunjung tinggi norma-norma agama dan menjauhi perilaku-perilaku yang amoral nan tercela.

 

Oleh karena itu, negara perlu kiranya memberikan perhatian khusus kepada pemuda khususnya mahasiswa karena bermula dari sinilah benih-benih perancang peradaban baru akan lahir yang suatu saat mampu mengendalikan negeri ini dengan baik dan bebas dari intervensi dunia luar. Tak terbayang kemana bangsa ini akan terdampar jika pemudanya terkulai tak terurus. Akan jadi apa negeri ini nantinya?

 

 

Wallahu a’lamu bishshawab

Yogyakarta, Mei 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun