Abstrak
Penlitian ini berudul "Analisi Nilai Budaya Dalam Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu Karya J S Khairen". Rumusan masalah penelitian ini adalah menihat nilai budaya apasajakah yang terdapat dalam novel Dompet Ayah Sepatu Ibu karya J S Khairen.Â
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan nilai budaya yang terdapat dalam novel Dompet Ayah Sepatu Ibu karya J S Khairen. Sumber data penelitian ini adalah novel Dompet Ayah Sepatu Ibu karya J S Khairen yang di terbitkan oleh Penerbit Grasindo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.Â
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah Teknik studi pustaka. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan Teknik kualitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai budaya yang terdapat dalam novel Dompet Ayah Sepatu Ibu karya J S Khairen mengandung lima jenis nilai budaya, yaitu hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan sesame, hubungan manusia dengan masyarakat, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
PENDAHULUAN
Nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi, berpengaruh terhadap prilaku yang berkaitan dengan alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin berkaitan dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia.Â
Nilai budaya adalah konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat (Hafidhah et al., 2017). Pada dasarnya budaya memiliki nilai-nilai yang senantiasa diwariskan, ditafsirkan dan dilaksanakan seiring dengan proses perubahan sosial kemasyarakatan.Â
Pelaksanaan nilai-nilai budaya merupakan bukti legitimasi masyarakat terhadap budaya. Eksistensi budaya dan keragaman nilai-nilai luhur kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan sarana dalam membangun karakter wrga negara, baik yang berhubungan dengan karakter privat maupun karakter public (Rasid Yunus, 2013).
Nilai budaya terdiri atas sejumlah pandangan atau pemikiran terkait hal-hal yang paling berharga dan bernilai dalam hidup manusia (Daeng, 2005:46). Karya sastra memiliki relasi dengan fenomena kehidupan manusia. Penciptaan karya sastra merupakan sebuah proses imajinatif pengaruh terhadap fenomena-femomena yang muncul atau pernah terjadi di lingkungan sekitarnya.Â
Pengarang bebas berekspresi dalam menciptakan karya sastra baik tentang budaya, religi, sosial, maupun lingkungan. Lingkungan secara tidak langsung akan memengaruhi karya sastra. Hal itu tidak dapat di pungkiri karena manusia hidup dalam lingkungan (Lutfiana, 2023).
Karya sastra merupakan hal pemikiran yang disampaikan dalam bentuk kata-kata indah dan bahasa komunikatif, serta dimaksudkan untuk menyampaikan informasi melalui bahasa sebagai komunikasi.