Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Co-Founder Sophia Institute.

Co-Founder Sophia Institute Palu, serta pegiat filsafat dan sains.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Beban Kebebasan, Berani Memilih atau Terbelenggu Pilihan?

23 November 2024   03:16 Diperbarui: 23 November 2024   11:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kebebasan yang sejati adalah tentang keberanian untuk membuat pilihan tanpa rasa takut, tanpa terus-menerus merenungkan kemungkinan yang tidak pernah selesai. Kebebasan adalah tentang menerima bahwa kita mungkin akan membuat kesalahan, dan kesalahan tersebut adalah bagian dari hidup itu sendiri, bukan hal yang perlu kita hindari dengan segala cara.

Kebebasan dan Tanggung Jawab

Namun, kebebasan tidak hanya datang dengan beban ketakutan akan kesalahan. Kebebasan juga datang dengan tanggung jawab yang harus kita hadapi. Setiap keputusan yang kita buat tidak hanya mempengaruhi hidup kita, tetapi juga hidup orang lain di sekitar kita. Kita hidup dalam sebuah dunia yang saling terhubung, di mana setiap pilihan yang kita buat dapat membawa dampak besar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam kebebasan kita untuk memilih, kita harus menyadari bahwa keputusan kita tidak hanya berkaitan dengan diri kita sendiri. Kita tidak pernah benar-benar bebas dalam pengertian yang absolut; kebebasan kita selalu dibatasi oleh kesadaran akan tanggung jawab kita terhadap orang lain.

Baca juga: Keadilan dan Perdamaian: Dilema Etis dalam Konflik Iran-Israel

Di sinilah letak paradoks kebebasan. Kita memilih, kita bebas memilih, tetapi kita juga harus bertanggung jawab atas pilihan itu. Kebebasan tanpa tanggung jawab bukanlah kebebasan sejati. Sering kali kita melihat kebebasan sebagai hak untuk melakukan apa saja yang kita inginkan, tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain atau dunia sekitar kita.

Namun, kebebasan sejati adalah tentang menyadari bahwa setiap tindakan kita mempengaruhi lebih banyak orang daripada yang kita kira. Kebebasan yang kita nikmati juga menjadi beban bagi kita ketika kita menyadari bahwa kita tidak hanya memilih untuk diri kita sendiri, tetapi untuk seluruh dunia yang kita huni.

Kebebasan, Ketidakpastian, dan Penerimaan

Kebebasan, dalam akhirnya, adalah tentang penerimaan---penerimaan akan ketidakpastian yang datang dengan setiap pilihan. Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian. Setiap keputusan yang kita buat membuka jalan menuju kemungkinan yang tak terhitung jumlahnya, beberapa di antaranya mungkin membawa kita pada kebahagiaan, sementara yang lain membawa kita pada penyesalan.

Ketika kita memilih, kita tidak pernah tahu dengan pasti apa yang akan terjadi. Kita hanya bisa menerimanya, dengan segala ketidakpastian yang menyertainya. Kebebasan bukan tentang menghindari ketidakpastian, melainkan tentang mampu menghadapinya, dengan berani menerima bahwa pilihan kita tidak akan pernah sempurna.

Penerimaan inilah yang memungkinkan kita untuk menjadi bebas dalam pengertian yang lebih dalam. Kebebasan adalah tentang menerima bahwa kita tidak dapat mengontrol segala hal, tetapi kita memiliki kekuatan untuk memilih bagaimana kita merespons setiap situasi yang dihadapi.

Dalam kebebasan kita, kita menyadari bahwa kita tidak akan selalu memilih dengan benar, kita tidak akan selalu tahu apa yang terbaik. Namun, kita dapat memilih untuk menjalani hidup kita dengan keberanian, tanpa takut untuk membuat kesalahan. Sebab, dalam kebebasan sejati, yang lebih penting daripada hasil akhirnya adalah keberanian kita untuk memilih.

Baca juga: Panpsikisme: Dari Filsafat Kuno hingga Sains Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun