Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Co-Founder Sophia Institute dan Pembisnis Sabda Literasi Palu

Co-Founder Sophia Institute Palu, serta pegiat filsafat dan sains. Selain itu, sedang menghasilkan bisnis online di https://sabdaliterasi.xyz

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Istilah Pacaran Islami Tidak Ada, tapi Kenapa "Jomblo Fisabilillah" Ada?

10 Juli 2019   01:40 Diperbarui: 29 Juni 2021   23:19 2651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istilah Pacaran Islami Tidak Ada, tapi Kenapa

Itu semua karena para HIJRAH CLUB ini telah terdoktrin dogma dogma Agama yang mana pembawanya itu tidak jelas ilmunya bagaimana, dan mereka sendiri banyak dari kalangan yang belum punya dasar agama sperti yang saya katakan di bagian atas tadi.

Alhasil mereka cuman asal terima doktrin yang penting di bungkus dengan kalomat kalimat arab maka doktrin itu akan di anggap suci. Ayolah, baca ayat ayat di bawah ini supaya kalian bisa tau bagaimana cara beragama yang baik.

Baca juga : Kami Engga Ngapa-ngapain, Kami Pacaran Islami Kok!

5a88c6bf2e698-5d24de1c097f36544029e8d5.jpg
5a88c6bf2e698-5d24de1c097f36544029e8d5.jpg
Mereka para HIJRAH CLUB jika dibisikan ketelingah mereka tentang kata, PACARAN ISLAMI. Mereka akan dengan cepat ngerespont (sperti gerakan spontan gitu hahaha) dan berkata, "istilah pacaran islami itu gak ada dalam islam". 

Sebenarnya ini cuman masalah istilah yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dalam agama. Tapi disisi lain juga mereka dengan bangga mengakui dirinya mereka berstatus JOMBLO FISABILILLAH . Hellowww sejak kapan juga ada istilah jomblo fisabilillah ?.

Mereka kadang menjawab "yah sejak ini". Disitu saya mulai berfikir, berarti apa salahnya juga kalo istilah Pacaran Islami itu ada ? Gak salahkan. Lagian landasan pacaran haram juga gak kuat kawan. 

Saya berfikirnya begini, sebenarnya yang namanya status itu tidak bisa di jatuhi hukum, tapi yang pantas di jatuhi hukum adalah yang menjalankan status itu, apakah implementasinya keluar dari syariat islam yang jelas atau tidak. Analoginya gini,

Ibaratnya ada sebuah sepeda motor dan seorang pengendara, dimana sepeda motor ini merupakan sebuah status, sedangkan pengendaranya adalah yang menjalankannya. Jika motor itu dikendarai dengan sempurnah maka tidak akan terjadi masalah apa apa. 

Tapi jika motor itu mengalamo kecelakaan, kira kira menurut kalian siapa yang berhak disalahkan ? 

Kalo orang berfikir sehat pasti yang disalahkan yah orang yang mengendarai motor itu, tapi bagi orang yang berfikiran ***** seperti para HIJRAH CLUB.

Mungkin yang mereka salahkan adalah motornya lalu mereka membuat gerakan INDONESIA TANPA MOTOR dimana gerakan ini muncul karena motor itu mebuat orang kecelakaan dan hanya negara +62 saja yang punya gerakan itu. Hahaha kan konyol. Seperti itulah analoginya bagaimana saya menilai pacaran itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun