Mohon tunggu...
Fachry Aziz Sofyan
Fachry Aziz Sofyan Mohon Tunggu... Freelancer - a full time learner

Menuangkan yang terlintas di benak kepala ke dalam rupa tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PPN 12 persen dan Nasib Rakyat

12 Januari 2025   10:11 Diperbarui: 12 Januari 2025   10:13 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kebijakan kenaikan PPN ini mencerminkan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Dalam laporan APBN 2023, pajak adalah sumber utama pendapatan negara yang mendanai pembangunan infrastruktur, subsidi, dan layanan publik. Namun, di sisi lain, kebijakan ini berpotensi memperbesar kesenjangan sosial jika tidak diimbangi dengan kebijakan perlindungan sosial yang memadai.

Alternatif Solusi

Untuk mengurangi dampak negatif kenaikan PPN, pemerintah perlu:

  1. Memperkuat Program Perlindungan SosialBantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi untuk kebutuhan pokok perlu ditingkatkan agar rakyat kecil tidak terlalu terbebani.

  2. Mengoptimalkan Pajak dari Sektor LainPemerintah dapat mengejar potensi pajak dari sektor-sektor yang belum optimal, seperti perpajakan digital, untuk mengurangi beban PPN.

  3. Memberikan Insentif kepada UKMInsentif pajak untuk UKM dapat membantu pelaku usaha kecil bertahan di tengah kenaikan harga bahan baku akibat tarif PPN.

Kesimpulan

Kenaikan tarif PPN menjadi 12% adalah langkah pemerintah yang didasarkan pada UU HPP dengan tujuan memperbaiki kondisi keuangan negara. Namun, kebijakan ini harus diimbangi dengan upaya yang nyata untuk melindungi kelompok masyarakat rentan. Sebab, jika tidak, rakyat kecil yang sudah berjuang menghadapi tekanan ekonomi akan semakin terhimpit. Kini saatnya pemerintah mendengarkan suara rakyat dan mencari solusi terbaik agar kebijakan fiskal tidak menjadi beban tambahan bagi mereka yang paling membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun