Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, media sosial telah menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan terhubung dengan orang lain di seluruh dunia. Namun, di balik kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan oleh media sosial, muncul pula ancaman yang tidak terlihat: penipuan online. Fenomena ini semakin meresahkan karena semakin banyaknya kasus penipuan yang dilakukan melalui platform-platform media sosial.
Belakangan ini, penipuan di media sosial semakin menjadi sorotan utama karena dampaknya yang merugikan banyak pihak. Berbagai modus operandi digunakan oleh para penipu untuk mengecoh korban, mulai dari memalsukan identitas, penawaran investasi palsu, hingga penipuan lewat konten palsu atau hoaks.
Salah satu modus penipuan yang paling umum adalah dengan memanfaatkan identitas palsu. Para penipu sering kali mencuri identitas seseorang, termasuk foto dan informasi pribadi, lalu menggunakan akun palsu tersebut untuk melakukan penipuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, platform media sosial seperti Facebook telah menjadi tempat populer bagi pengguna untuk melakukan jual beli secara online. Namun, di tengah kemudahan bertransaksi melalui platform ini, muncul pula ancaman yang tidak terduga yaitu penipuan jual beli.
Penipuan jual beli di Facebook semakin menjadi perhatian serius karena dampaknya yang merugikan banyak pihak. Selain itu, penipuan pembayaran juga sering terjadi di Facebook. Para penipu dapat menggunakan berbagai trik untuk meminta pembayaran di muka tanpa memberikan barang yang dijanjikan, atau malah menghilang setelah pembayaran dilakukan. Beberapa kasus melibatkan penipuan melalui transfer bank palsu atau pembayaran melalui layanan pembayaran online yang tidak terjamin keamanannya.
Salah satu modus penipuan yang dialami oleh seorang pria yang berinisial AC (28) sama hal nya dengan yang diatas, AC (28) terkena penipuan saat membeli suatu kandang kucing di forum jual beli di facebook.
Saat itu AC sedang mencari sebuah kandang kucing lalu AC tertarik pada suatu postingan, dan tak lama AC pun langsung menghubungi penjual kandang kucing tersebut, setelah berdiskusi dan sudah bernegosiasi  dengan penjual kandang kucing tersebut AC meminta untuk ketemuan langsung kepada si penjual kandang kucing tersebut atau biasa di sebut COD.
Tetapi saat AC meminta untuk ketemuan langsung si penjual kandang kucing tersebut selalu menjawab tidak bisa dan menyarankan untuk mengirim kandang kucing tersebut lewat ojek online. Setelah berbicang lama dengan si penjual kandang kucing tersebut AC langsung mempercayain pengiriman kandang kucing tersebut melalui ojek online.
Tak lama dari itu AC langsung melakukan transaksinya melalui mobile banking atau meng transfer kepada si penjual kandang kucing ini, setelah itu si penjual kandang kucing ini atau disebut penipu ini langsung memberi informasi bahwa uang nya sudah masuk ke rekening penipu tersebut dan dia akan meng order ojek online untuk mengirimkan kandang kucing tersebut.
Setelah itu si penipu ini memberi kabar kepada AC bahwa dia sudah meng order ojol dan kandang kucing nya sudah berangkat menuju lokasi yg sebelum nya AC sudah berikan kepada si penipu tersebut.