Mohon tunggu...
Franklin Towoliu
Franklin Towoliu Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pemerhati masalah kehidupan

Melayani Tuhan, menulis, melukis, perupa. Tak ada tempat seluas dan selebar hati kita.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ekpedisi Ventira (4)

11 April 2020   13:42 Diperbarui: 13 April 2020   02:42 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya/ilustrasi; Franklin Towoliu

Sejak SD Rainy  sudah di ajar bekerja untuk membentuk kepribadiannya.  Ia sangat cekatan dan terampil. Suatu kebiasaan dan sfat yang menurun dari ibunya yang tak pernah diam dan terus bergerak. 

Keadaan kehidupan keluarganya yang beberapa kali pernah dan harus menghadapi kesulitan hidup berhasil mengubahnya menjadi seorang gadis dewasa yang tenang dan mampu memahami sebuah persoalan atau masalah. Semua itu membentuk ia menjadi seorang wanita yang berkarakter dan berwawasan hidup yang kuat.

 "Neng. Gimana atuh neng." Tiba-tiba Didin sudah ada lagi di hadapan Raiva.

 "Gimana apanya mang?" sergap Raiva.

 "Mister Daniel sepertinya tak ingin keluar dari kamarnya, neng."

 "Mang Didin sudah mencoba memanggilnya?"

 "Sudah Neng."

 "Sudah teriak?"

 "Sudah atuh neng."

 "Teriak keras?" 

"Aduuh, gimana ya neng. Takut ganggu tamu lain. Tapi teriakan mamang kuat tadi neng. Bahkan Pak Hapri sampai melongok dari dapur neng. Kalau teriak lebih keras lagi khawatir nanti yang lain pada marah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun