Mohon tunggu...
Ezar Ikhsan
Ezar Ikhsan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masokisme Adalah Kita dalam Bercinta

2 Desember 2017   14:46 Diperbarui: 2 Desember 2017   14:49 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerhati Remaja (sumber : Komikinaja

Selama ini tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari hari sebenarnya kita adalah mahkluk masokis. Kenapa masokis? Masokhis sendiri menurut kamuskesehatan.com mendefinisikan masokisme sebagai "kesenangan yang berasal dari rasa sakit fisik atau psikologis yang ditimbulkan pada diri sendiri baik oleh diri sendiri atau orang lain." Membaca penjelasan tersebut mungkin dalam hati kita berseloroh "ah gue gak masokhis buktinya gue sehat-sehat aja." Tapi benarkah demikian?

Masokhis seperti penjelasan di kamuskesehatan.com berasal dari rasa sakit secara fisik atau psikologi. Masokis secara fisik banyak sekali contohnya dalam kehidupan sehari hari contohnya merokok, bergadang, mabuk dan banyak yang lainnya. Gue gak perlu menjelaskan panjang lebar masokhis secara fisik karena secara umum bisa dilihat gejala dan efeknya. 

Dalam tulisan ini gue ingin membahas maskhosis secara psikologi yang menitik beratkan pada masalah percintaan yg menurut pemerhati remaja masa lalu yg berpendapat bahwa "cinta deritanya tiada akhir"  tapi dia sendiri jatuh berkali kali di lubang yg sama.


Jatuh cinta adalah sebuah kemewahan tapi juga bisa menjadi terapi untuk menyakiti diri sendiri. Bahkan secara terang terangan gue pernah menemukan penulis yang menceritakan bahwa jatuh cinta adalah cara terbaik bunuh diri(?).

Setelah melakukan riset yg tak panjang, gue bisa menyimpulkan beberapa point kenapa cinta menjadi alasan masokisme paling bajingan dan inilah hasilnya :

1. Jatuh cinta diam diam

Membahas point ini gue jadi teringat ucapan seorang teman kampus gue. Saat suatu hari gue tanya dia "kenapa lu gak pacaran?" dia menjawab santai sambil mencolok rokok samsu ke hidungnya "bro level jatuh cinta paling tinggi adalah jatuh cinta diam diam dengan pacar orang lain." telek dia ngomongin dirinya sendiri lagi.

Sebut saja nama temen kampus gue itu irfan. Kisah si irfan ini dimulai dari jatuh cintanya dia pada anggi gadis idaman satu sekolah SMA denganya. Sayang dipertemuan yg berlangsung tiga tahun itu tak membuahkan hasil alias dia gagal mengajaknya anggi (ena-ena) makan di kantin sebagai seorang pacar

Waktu pun berlalu meski beda kampus dengan wanita idamanya si irfan gak menyerah. Berkali-kali irfan berusaha mendekati anggi berkali-kali juga irfan harus merasakan sakitnya disleding tekel cowok lain alias anggi lebih memilih berpacaran dengan cowok lain. ekosistem cinta itu pun terus berputar entah sampai berapa purnama sampai dia akhirnya bilang begini "men kayaknya gue udah gak sanggup dengan rasa sakit ini, gue harus mengakhiri penderitaan sialan ini." 

awalnya gue gak faham saat dia bilang hal itu sampai akhirnya beberapa bulan berikutnya gue mengerti bagaimana rasa sakit cinta bisa membuatnya dewasa. Si irfan akhirnya mengakhir pertemuanya dengan anggi termasuk dengan gue, irfan akhirnya memilih mengakhiri kuliahnya lebih cep at dari anggi dan gue (waktu momen ini gue sempat memaki maki keadaan) dan akhirnya sekarang si irfan telah menemukan jodohnya sehidup semati. sementara anggi? Sepertinya dia masih menikmati fase masokisme dia sendiri.

2. Pacaran beda agama.

Kalau jatuh cinta diam" adalah jatuh cinta paling tabah maka ini antitesisnya. Pacaran beda agama adalah jatuh cinta paling pedih. Kenapa demikian? Gue punya contohnya yang perlu kalian ketahui.

Waktu kuliah gue punya dua orang temen yang menjalin asmara sebut saja mereka dani dan gaby. Gue nggak terlalu dekat dengan dani dan gaby di kuliah tapi gue pernah mendengar sedikit kisah mereka dari bisik-bisik ibu kantin kampus yang pernah dengar dani dan geby berantem di lorong kampus waktu ibu itu lagi ngasih makan kucing-kucing dhuafa.

Gaby : kita bisa serius gak sih?

Dani : hmmm... Maksud kamu apaan?

Dani : kamu bisa serius gak kalo nanti kamu pindah agama?

Sontak cilok yg tadi susah payah bungkusnya dibuka dani langsung jatuh berhamburan dan saosnya nyiprat ke celana sesaat gaby usai melontarkan pertanyaan itu. Dani yang masih scock menjawab dengan terbata-bata.

Dani : bu  bukanya aku gak siap tapi mungkin nanti ki kita bisa diskusikan lagi dengan keluarga apa ada alternatif lain.

Gaby : halah ngeles aja bisanya dasar ya semua laki-laki itu tahi platipus maunya ena-ena doang giliran disuruh pindah agama gak mau !!

Dani : tapii gab... Gab !!!

Geby langsung berlari ke arah parkiran kampus mengas mobilnya meninggalkan dani yang kebingungan gimana cara bayar cilok yg gak jadi ditraktir gaby.

Gue yg merasa cerita yg dibisikin ibu kantin itu masih gantung, besoknya gue harus tanya kejelasan status hubungan mereka. Sialnya kesokan harinya gue gagal bertemu dengan dani karena dia gak masuk kuliah gue harus menunggu seminggu untuk akhirnya bertemu dengan dani.

Gue : dan gimana gaby, lanjut?

Dani : ngak bisa bro, gue udah seminggu ini mau ngasih penjelasan ke gaby dia gak mau ngerti dia cuma pengen gue pindah agama dan dari semua hal yg dia mau cuma itu yang gak bisa gue berikan.

Gue : jadi selama ini?

Dani : iya bro, seminggu ini gue tiap hari ke rumahnya cuma dapat tangisan dan makian "cowok brengsek" saking seringnya gaby bilang itu burung kakak tua di rumahnya pun ikut-ikutan bilang alhasil bapaknya denger Gue diusir dihajar masa kaki gue lemes, gue nyerah

Dari cerita itu gue ngerti bagaimana gaby dan dani sedang 'menikmati' masokisnya masing-masing. Sudah pernahkah kalian rasakan bagaimana hancurnya hati ketika dua tubuh yang sudah satu tak bisa bersatu karena jarak tak kasat mata bernama agama. ikatan hati mereka ibarat kapal titanic yg kuat ketabrak batu es yg gak tahu bolong kapalnya dimana dan tinggal menunggu waktu tenggelam

Parah,

brengsek abis..

Semenjak lulus kuliah gue udah gak tahu lagi kabar mereka kecuali gaby. Gue sempat ngelihat update status melow dan now listening di pathnya seakan-akan menyindir kisahnya dan dani. Mengingat kisah itu Gue jadi teringat sebuah status twiter yang baru baru ini gue lihat.


3. dia nyakitin aku tapi aku masih sayang

Tipe masokis ini sering disebut sebagai faham ideologi "yang nyakitin yang dipertahanin." kebanyakan yang sering menganut faham tersebut didominasi oleh para wanita.

Mungkin kamu pernah dengar seorang wanita yang curhat kepada sahabatnya bahwa sekarang pacarnya telah berubah tak seperti awal mereka menjalin kasih. Wanita itu bercerita kepada sahabatnya bahwa lelakinya sekarang sering main tangan, memaki dirinya kalau dia membuat kesalahan bahkan jika itu bukan salahnya wanita itu hanya bak samsak pelampiasan kekecewaan lelakinya akan dunia. 

Sang sahabat pun mencoba melapangkan hatinya menjelaskan kalau lelakinya itu bukan orang yang pantss untuknya, sahabatnya memberi pengertian bahwa lelaki yg baik tak akan berbuat seperti itu. Sayangnya sedetik setelah sahabatnya berhenti bicara wanita itu langsung angkat bicara yang kalau kamu dengar kamu akan terngangga dibuatnya.

"Ini semua salah gue bukan salahnya, gue terlanjur sayang banget sama dia cuma dia yang paling ngerti gue kalau bukan dia sama siapa lagi"

Telek

Kalau bukan dia siapa lagi

kalau bukan sekarang kapan lagi

Anjir kek jargon bupati.

Menasehati orang yang tengah mengalami hubungan abusive ini sulitnya minta ampun seberusaha apapun kamu ia akan tetap pada pilihan yg ia buat sendiri bahkan sebelum curhat.

Dalam hubungan abusive sepasang kekasih kerap diidentikan dengan kepemilikan seseorang pasangam. Kalian pasti pernah dengar seseorang yg bilang "maukah kamu menjadi milik ku?". Ide kepemilikan ini kadang disalah artikan menjadi alasan seseorang melakukan hubungan abusive. Saat seseorang menganggap pasanganya seperti peralatan dapur atau tas sekolah ia akan kerap memperlakukan pasanganya seenaknya atau yang seringkali gue dengar pacarnya itu seperti piala yg telah dimenangkan. Piala? Piala gundulmu !

"Meskipun dia seperti itu tapi, aku kan masih......"

God : halah ler ~~

4. jatuh cinta pada idola.

Masokhime yang satu ini bisa dikatan ultimed masokhis alias gabungan masokhis yang sebelumnya gue jelasin. Sebelum gue jelasin kalian boleh memberi tepuk tangan pada teman kalian yang mengalami faham masokhis ini sebut saja mereka "fanatisme tanpa tanda jasa" tepuk tangan 

Kita harus sepakati dulu bahwa idola adalah seseorang atau hal yang menjadi panutan atau kegemaran bagi para pengemarnya. idola hadir dalam bentuk bermacam macam seperti penyanyi, klub olahraga, atau icon suatu negara dan penggemar dari  idola ini seringkali disebut sebagai fans

Kefanatismean fans sendiri akan idola sendiri bisa dibuktikan dengan berbagai macam bentuknya yang bisa digolongkan menjadi 2 jenis yaitu fans dunia nyata dan fans dunia maya. Meskipun terlihat berbeda namun dua jenis fans ini mempunyai persamaan yang erat yaitu mereka bisa menjadi sangat tidak rasional saat mendukung seorang idola.

Kamu mungkin pernah dengar atau punya teman yang selalu siap di depan televisi atau streaming ketika idolanya akan tampil bahkan mereka rela mengeluarkan uang berjuta-juta untuk menyaksikan idolanya tampil live, namun jika idolanya gagal tampil atau kalah mereka lebih ganas raunganya dari orang kesurupan alias hidup memang singkat tapi kekecewaan itu nyata adanya. Apa sih ~

Gue pernah punya teman waktu SMA yang selalu riang dan rajin masuk sekolah sebut saja ojak. namun suatu hari ojak tidak masuk sekolah sampai seminggu lamanya, dihubingi gak bisa tanya ke orang tuanya katanya gak sakit. Untungnya gue ketemu ojak di rental PS gue tanya tuh

"Tumben lu gak masuk sekolah seminggu lagi, ada apa coy?"

"Liverpool kalah dari ac milan di final liga champion bro asli PHP tingkat dewa fak !"

"Syitttt, bukanya itu udah biasa"

"Ini beda broo gengsinya bedaaaa waktu pertandingan usai kamar gue banjir air mata sampe bisa bikin bebek berenang"

Gue diam

Gak habis fikir

Lain ojak lain lagi kisah si si leni. Awalnya leli adalah siswi yang aktif dan riang tapi entah kenapa belakangan ini leni tampak murung dan sedih. Perubahan paling drastis dari sikap leni adalah lrni selalu menyempatkan untuk sholat saat jam istirahat dan doanya sangat panjang dan khusuk, teman-temannya sendiri heran dengan perubahanya tersebut termasuk gue teman sekelasnya.

"Len lu kok berubah banget akhir-akhir ini kenapa?"

"Gue...gue sedih drama korea kesukaan gue tamatnya sedih, bidam mati dibunuh ratu deokman kekasihnya sendiri" (kalo lu tahu drama korea ini berarti lu tua haha)

Haahhhh???!!! Fak cvk sekali

Gue diem

Gak habis pikir.

Sejak saat itu gue gak ngerti dengan orang yang fanatis dengan sebegitunya sampai gue bertemu rio waktu kuliah. Rio ini juga sama seorang fanatisme akut yang 'mendedikasi'kan diri pada idol grup yang booming siapa lagi kalau bukan JKT48 !!!

Rio adalah wota akut seakut-akutnya (fans jkt48). Rio rela berangkat dari kampung ke kota sebelah demi nonton perform jkt48 tak jarang rio bolak balik sby-jkt demi nonton langsung di markasnya. Rio tahu mungkin perasaanya akan tersakiti dan mungkin dia akan berhenti tapi nyatanya rio adalah orang pertama yang akan datang jika jkt48 membutuhkan. Ucapan singkat berikut ini yang menyadarkan gue artinya fanatisme tanpa tanda jasa.

"Ketika kamu berharap respon akan dukunganmu  maka kamu sudah kehilangan rasa memberi dengan setulus-tulusnya, rasa bosan dan menyerah itu akan ada tapi ikatan yang terjalin itu akan membuatmu mengingat kembali kenapa kamu memilih jalan ini"

Damn !!

Gue terdiam

Sekarang gue mengerti kenapa para masokis begitu khusuk menyakiti diri mereka, karena mereka terjebak rayuan dunia bernama harapan. Karena jika seseorang tahu harapan akan menyakitinya seharusnya mereka berhenti berharap. Karena harapan tak selalu berarti baik. Mungkin kamu pernah dengar "orang boleh berharap tapi tuhan yang menentukan" terdengar klasik dan kuno memang tapi itulah kenyataan. Ketika harapanmu mulai hilang mungkin disana tuhan menunjukan jalanmu yang lain.

Anggi, deni, gaby, ojak, leni : YHA MAS YHA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun