Mohon tunggu...
Eza Ihza Mahendra
Eza Ihza Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Alumni Pendidikan Sejarah UNJ dan Pendidikan Profesi Guru UNTIRTA

Teaching and Education • History Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Pentingkah Diskursus Mengenai Dalang Gerakan 30 September ?

27 September 2024   03:27 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:21 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan antara Gerakan 30 September dengan peristiwa pembunuhan massal yang mengikutinya menjadi dua hal yang berkelindan.  Pasca G30S, berjuta-juta orang yang berhubungan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) akan diburu, disiksa, dibunuh, dan ditahan selama bertahun-tahun tanpa pengadilan. Bahkan para petani yang buta huruf di desa-desa terpencil, juga dianggap sebagai gerombolan pembunuh secara kolektif yang bertanggung jawab atas terjadinya G30S, situasi tersebut sangat menggambarkan apa yang dikatakan oleh Presiden Soekarno, "mau membunuh tikus, seluruh rumahnya dibakar" Dengan demikian, jika dibandingkan dengan pembunuhan massal itu, kita akan melihat bahwa peristiwa G30S tidak memiliki arti penting yang sesungguhnya dan sangat sulit bagi akal sehat kita menerima peristiwa pembunuhan massal itu sebagai suatu reaksi yang wajar terhadap Gerakan 30 September.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun