Hubungan antara Gerakan 30 September dengan peristiwa pembunuhan massal yang mengikutinya menjadi dua hal yang berkelindan. Pasca G30S, berjuta-juta orang yang berhubungan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) akan diburu, disiksa, dibunuh, dan ditahan selama bertahun-tahun tanpa pengadilan. Bahkan para petani yang buta huruf di desa-desa terpencil, juga dianggap sebagai gerombolan pembunuh secara kolektif yang bertanggung jawab atas terjadinya G30S, situasi tersebut sangat menggambarkan apa yang dikatakan oleh Presiden Soekarno, "mau membunuh tikus, seluruh rumahnya dibakar" Dengan demikian, jika dibandingkan dengan pembunuhan massal itu, kita akan melihat bahwa peristiwa G30S tidak memiliki arti penting yang sesungguhnya dan sangat sulit bagi akal sehat kita menerima peristiwa pembunuhan massal itu sebagai suatu reaksi yang wajar terhadap Gerakan 30 September.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H