Mohon tunggu...
'eyyasy Kariem
'eyyasy Kariem Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mu'tazilah

7 Februari 2011   01:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50 3744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka memisahkan diri dari kaum muslimin dengan perkataan mereka “Tempat diantara dua tempat”


  • Mereka dikenal sebagai Mu’tazilah setelah Washil bin Atho’ memisahkan diri dari halaqoh Hasan Al Basry dan membentuk halaqoh khusus karena perkataannya tentang tempat diantara dua tempat sehingga Hasan berkata: ”Washil telah memisahkan diri dari kita”(اعتزلنا واصل)


  • Mereka menyatakan: Wajib berdiam diri tentang para pelaku dosa besar dan memutusnya.

  • b. Tumbuhnya I’tizal disebabkan pengaruh politik, karena Mu’tazilah adalah pengikut Ali yang memisahkan diri dari Hasan karena menyerahkan haknya

    kepada Muawiyah, atau disebabkan karena mereka berhenti dari golomgn Ali dan Muawiyah maka mereka memisahkan diri sari keduanya.6



    1. Qodhi Abdul Jabbar Al Hamdany (Sejarawan tentang Mu’tazilah) menduga bahwa I’tizal / Mu’tazilah bukanlah madzhab atau firqoh atau kelompok atau sebuah perkara yang baru, akan tetapi sudah ada sejak zaman Rasulullah dan para sahabatnya, yaitu memisahkan diri dari keburukan sebagai mana firman Allah : وعتزلوكم وما تدعون


    2. Kemudian muncullah Mu’tazilah seperti firqoh Pemikiran yang diketuai oleh Washil bin Atho’ Al Ghozal (80-131 H) yang merupakan murid dari Hasan Al Bashri, kemudian memisahkan diri dari halaqoh Hasan Al Bashri setelah Washil mengatakan bahwa pelaku dosa besar berada di tempat antara dua tempat (tidak mukmin dan tidak kafir)dan ia kekal di neraka selamanya jika ia tidak bertaubat sebelum ia wafat, ia hidup pada masa Abdul Malik bin Marwan dan Hisyam bin Abdul Malik, dan firqoh Mu’tazilah yang dinisbatkan kepadanya disebut dengan Al Wasiliyah.


    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      11. 11
      12. 12
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun