Mendengarkan siswa dan memahami sudut pandang mereka membantu guru untuk merancang pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna bagi mereka.
Ini juga membantu membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa, yang merupakan fondasi dari lingkungan pembelajaran yang inklusif.
Mendengarkan dan merespons kebutuhan serta kekhawatiran siswa merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung.
Ketika siswa merasa didengar dan diperhatikan, mereka merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Guru yang responsif terhadap kebutuhan siswa dapat membantu mengatasi tantangan yang mereka hadapi, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya.
Dengan memprioritaskan keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar, kita tidak hanya menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif, tetapi juga memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi dan akademis.
Dalam menghadapi kesulitan siswa terkait jadwal pengumpulan pekerjaan rumah, guru harus mengadopsi pendekatan yang efektif untuk memahami dan mengatasi kekhawatiran mereka.
Guru harus mengatur waktu untuk berbicara secara pribadi dengan siswa yang mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap jadwal pengumpulan tugas. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasa didengar dan dipahami, serta memberi guru informasi yang lebih detail tentang alasan di balik ketidaknyamanan mereka.
Selama percakapan, guru harus bertanya lebih dalam untuk memahami akar permasalahan yang dialami oleh siswa.
Ini bisa melibatkan pertanyaan tentang jenis tugas yang paling menantang bagi mereka, seberapa sering mereka merasa stres terkait dengan jadwal pengumpulan tugas, dan bagaimana tugas-tugas tersebut memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Setelah memahami kekhawatiran siswa, guru harus berusaha mencari solusi yang memungkinkan.