Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Tantangan Jadwal Pengumpulan Tugas: Solusi Inklusif untuk Pembelajaran Optimal

18 Maret 2024   09:29 Diperbarui: 18 Maret 2024   09:33 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa mungkin merasa tertekan atau stres karena memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas.

Mereka mungkin merasa sulit untuk menyeimbangkan waktu antara tugas-tugas akademis, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan pribadi mereka.

Tidak hanya itu, tekanan untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah dengan baik juga dapat menyebabkan rasa cemas yang signifikan pada siswa.

Mereka mungkin khawatir tentang kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik, takut akan konsekuensi jika mereka tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu, atau merasa stres karena perasaan tidak cukup baik dalam mata pelajaran tertentu.

Faktor lain yang mungkin memengaruhi perasaan siswa adalah kurangnya dukungan atau panduan yang mereka terima dalam menyelesaikan tugas.

Mereka juga mungkin merasa kesulitan memahami materi yang diajarkan di kelas atau merasa tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Semua faktor ini bisa menjadi bagian dari gambaran yang lebih besar tentang kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menghadapi jadwal pengumpulan pekerjaan rumah.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang alasan di balik ketidaknyamanan siswa, guru dapat mulai merancang strategi untuk membantu siswa mengatasi tantangan ini dan merasa lebih nyaman dalam proses pembelajaran.

Pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar tidak bisa diabaikan.

Sebagai seorang guru, memahami perspektif siswa menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung. Ini bukan hanya tentang menyampaikan materi pelajaran secara efektif, tetapi juga tentang mendengarkan dan merespons kebutuhan serta kekhawatiran siswa.

Ketika kita mengakui pentingnya memahami perspektif siswa, kita secara tidak langsung mengakui bahwa setiap siswa adalah individu yang unik, dengan latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun