Dan mata tak lagi nanar menatap
Sepanjang jalan kutanam harapan
Sambil membujuk malam lekas berlalu
Saat pagi melahirkan pulang
Kudekap matahari yang tersenyum
Di dada menjalar kehangatan
Langkah-langkah sibuk berayun
Perjalanan telah merayu untuk kembali
Sejauh mana pergi aku rindu pulang
Manokwari, 16 Mei 2020
Makna dari puisi tersebut yaitu penyair menggambarkan perjuangan hidupnya selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun yang sangat sulit dilewati bahkan banyak rintangannya tetapi berhasil ia lewati, seperti pada bait pertama "Apakah kisahku hari ini . pengembaraan kelam terlewati. Aku memenangkan tahun-tahun putus asa, dan bulan-bulan yang resah". Ia selalu pulang larut malam sehingga jalan pun sepi dan mata pun suda lelah menatap seperti pada bait kedua "Jalan-jalan yang riuh penuh ocehan . Telah lengang dan sepi.Â