Mohon tunggu...
Evi yuliani
Evi yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blog Pribadi

PBSI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Mimetik pada Puisi yang Terdapat dalam Buku Kumpulan Puisi Berjudul "Sesudah Zaman Tuhan"

12 Januari 2022   11:00 Diperbarui: 12 Januari 2022   11:01 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bukan sekedar potret dan realitas, melainkan pengalaman kesadaran batin pribadi pengarang. Sebagai sebuah karya sastra, puisi dapat secara jujur menggambarkan realitas di luar diri manusia persi apa adanya. 

Jadi karya sastra seperti halnya puisi adalah cerminan dari realitas itu sendiri.  kritik mimetik (mimetic criticism) adalah kritik yang memandang karya karya sastra sebagai cerminan atau tiruan dari semua aspek alam, dunia dan kehidupan. Kriteria utama yang dikenakan pada karya sastra adalah "kebenaran" penggambaran terhadap objek yang digambarkan, atau apa yang seharusnya digambarkan.

Pendekatan mimetik merupakan suatu rekaan dari sebuah makna menjadi gambaran yang ada di alam sekitar. Penggambaran kata yang sebenarnya menjadi sesuatu yang bukan realita yang terbentuk dari kehidupan nyata. 

Dalam pendekatan mimetik, pengarang menggunakan kata-kata tiruan yang ada di sekitarnya untuk menganalogikan perasaan melalui ungkapan. Kata-kata itu bisa berupa kata benda atau apapun yang ada di sekitar pengarang. Tidak hanya sesuatu yang dekat saja, pendekatan mimetik ini dapat menggunakan kata yang berasal dari imajinasi pengarang. Peristiwa mimesis merupakan esensi sastra yang menghadirkan sebagian besar cerita tentang kehidupan, sementara itu realitas merupakan keadaan sosial masyarakat. Jadi ada faktor-faktor yang meniru kondisi sosial dunia nyata dalam karya sastra.

Puisi adalah ekspresi emosi yang terkandung dalam berbagai peristiwa yang dialami penyair. Beberapa penyajian disajikan dalam bentuk kata-kata dan makna tersembunyi, yang mengandung kata-kata estetis. Bagi sebagian penyair, puisi adalah cara untuk menyelesaikan konflik batin dan seringkali menjadi pelabuhan Ketika kata itu tidak ada artinya. Dalam puisi, penyair dapat mengekspresikan konflik batinnya secara bebas tanpa batasan.

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis makna keempat puisi yang terdapat pada buku kumpulan puisi yang berjudul "Sesudah Zaman Tuhan" dan menyampaikan isi secara rinci puisi tersebut agar pembaca bisa mengetahui makna yang tersampaikan melalui adanya penelitian ini. Penelitian ini juga bermanfaat bagi pembaca  untuk lebih mengembangkan karya sastra berupa puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang mengkaji tentang isi dari makna puisi menggunakan pendekatan mimetik.

Analisis 4 puisi

Sampai Sini

Karya Fajar M. Fitrah

Sampai sini, akhirnya kau mengerti

Sebiru apapun langit, seluas mana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun