“Bukan dengan gue, dia pengen dibikinin buku, dan minta elo yang nulis… manajernya kirim email ke gue seminggu yang lalu..kalau lo mau honornya 1 M, 500 juta bayar dimuka!”
“What???” aku hampir membuang ponselku saking terkejutnya. Doaku yang sembarangan semenit yang lalu, sekarang begitu saja terwujud. Oh my God, kenapa cepat sekali terkabulnya? Aku masih bengong.
“Frank, Franky… hello…” Suara Siska memanggil-manggil.
“Ya, Sis…. Aku masih shock ini, kamu gak becandakan?”
“Ya, gak lah… SERIUS, dengan huruf kapital dan dibold, puas loh?! Ya sud, kalau kamu mau, cepat ke rumahku kita langsung bikin janji ketemuan dengan Jasmin hari ini juga, aku tunggu, gak pakai lama!”
“Siap..Sis..” aku segera bergegas ke kamar mandi, dan siap-siap ke rumah Siska.
***
Sepatu High heels Manolo Blahnik desain terbaru, menyentuh ujung celana jean lusuhku, Jasmin pemiliknya tersenyum sambil menyalakan sebatang rokok, di sebuah senja yang redup karena mendung, pada sebuah kedai kopi internasional dalam mal di Jakarta Selatan. Ntah berapa juta rupiah kalau dikalkulasi dari ujung kaki hingga kepala semua property yang hari ini dipakai Jasmin. Bah, mungkin aku bunuh diri saja kalau punya istri dia. Oh, tidak….dia yang akan memberiku 1 M. Aku kembali menenangkan pikiran.
“Franky, aku sudah baca semua tulisan-tulisanmu, dan aku berharap kita bisa bekerja sama, sederhananya, aku ingin kamu membuat buku tentang aku dan tolong tulis yang baik-baik saja. Kamu tahu, aku sekarang sedang ada masalah, si bangsat itu mulai menyanyi di depan wartawan. Aku tak mau terus-terusan jadi tambang emas media, demi Tuhan, mereka harusnya membayar mahal padaku untuk semua sampah yang ditulisnya tentang aku”. Jasmin menghela napas, lalu menghisap dalam-dalam rokok yang terselip di jarinya yang teramat lentik.
“Berapa lama aku harus mengerjakan ini?”
“1 bulan, sanggup?” Jasmin memandangku tanpa berkedip. Oh my God, 1 bulan 1 M, aku hampir menendang meja di hadapanku saking girangnya. Tapi aku harus jaga image, jadi aku bersikap sok cool menanggapi pertanyaanya.