Mohon tunggu...
Evi Ulviah
Evi Ulviah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Digital

Fokus kebelakang tidak akan pernah membuatmu berkembang, Maafkan lalu mari mulai lagi dari awal,..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai

24 Mei 2024   00:30 Diperbarui: 24 Mei 2024   00:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesejahteraan yang disediakan seharusnya memberikan manfaat dan memberikan dorongan untuk mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat, serta harus sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Tujuan dari pemberian kesejahteraan antara lain sebagai berikut:

  • Untuk meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan pegawai kepada perusahaan
  • Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai beserta keluarganya
  • Memotivasi gairah kerja, disiplin dan suasana kerja yang baik serta nyaman
  • Menurunkan tingkat absensi dan turnover pegawai
  • Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan
  • Memelihara Kesehatan dan meningkatkan kualitas pegawai
  • Mengefektifkan pengadaan pegawai
  • Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia
  • Mengurangi kecelakaan dan kerusakaan peralatan perusahaan
  • Meningkatkan status sosial pegawai beserta keluarganya.

Menurut Hasibuan (2007:188), Adapun jenis-jenis kesejahteraan yaitu sebagai berikut:

  • Kesejahteraan ekonomi
  • Kesejahteraan ekonomi menurut Hasibuan (2007:188) mencakup: Uang pensiun, bonus, tunjangan hari raya, uang duka, pakaian dinas, uang pengobatan, uang makan dan uang transport.
  • Kesejahteraan fasilitas
  • Kesejahteraan fasilitas menurut Hasibuan (2007:188) meliputi: Tempat ibadah, pendidikan, cuti, koperasi, izin, kafetaria dan prasaranan olahraga.
  • Kesejahteraan pelayanan
  • Kesejahteraan pelayanan menurut Hasibuan (2007:188) meliputi: Jaminan Kesehatan, bantuan hukum, kredit rumah dan asuransi.

Kinerja Pegawai

Pengertian Kinerja Pegawai

Setelah perekrutan, penempatan, dan penugasan pegawai, tugas manajer selanjutnya adalah melakukan evaluasi prestasi kerja atau kinerja karyawan. Evaluasi kinerja karyawan perlu dilakukan secara rutin untuk menilai pencapaian prestasi masing-masing karyawan. Evaluasi kinerja adalah proses di mana manajer mengevaluasi perilaku dan kinerja kerja karyawan serta menetapkan kebijakan lanjutan (Hasibuan, 2005: 185). Evaluasi kinerja tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga berguna untuk mengembangkan dan memotivasi karyawan (Khafiyani et al., 2022).

Kinerja merujuk pada prestasi yang diperoleh oleh seorang karyawan dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang ditetapkan oleh organisasi. Prestasi tersebut dinilai berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan oleh organisasi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan (Mangkunegara, 2005: 67).

Prestasi kerja atau kinerja merujuk pada tingkat pencapaian dalam menjalankan tugas yang dapat diperoleh oleh individu, tim, atau bagian tertentu dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dan mematuhi batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan (Samsudin, 2006: 159).

Berdasarkan beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah tingkat keberhasilan dalam melakukan pekerjaan yang mencerminkan hasil karya karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sesuai dengan standar yang berlaku, serta menjadi tanggung jawabnya selama menjalankan tugas atau permintaan yang diajukan oleh perusahaan.

Tujuan adanya Penilaian Kinerja

Evaluasi kinerja karyawan memiliki kegunaan yang penting bagi perusahaan dan juga harus memberikan manfaat bagi karyawan. Tujuan dan manfaat dari evaluasi kinerja adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan Kinerja
  • Tujuan utamanya adalah untuk menilai seberapa baik karyawan dalam menyelesaikan tugas mereka.
  • Penetapan Kompensasi yang Tepat
  • Menjadi landasan dalam menetapkan gaji dan menyesuaikan kompensasi.
  • Pengambilan Keputusan tentang Penempatan
  • Menggunakan informasi evaluasi untuk memutuskan tentang promosi, demosi, pemecatan, dan menetapkan tingkat kompensasi.
  • Identifikasi Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan
  • Mengindikasikan area-area di mana pegawai membutuhkan pelatihan tambahan dalam organisasi.

  • Perencanaan dan Pengembangan Karier
  • Menggunakan sebagai kriteria untuk seleksi dan penempatan pegawai serta untuk menetapkan jalur karier.
  • Penyimpangan dalam Proses Perekrutan
  • Digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dalam proses rekrutmen oleh departemen SDM.
  • Ketidakakuratan Informasi tentang Kinerja
  • Prestasi kerja yang buruk mungkin menunjukkan kesalahan dalam analisis pekerjaan, rencana SDM, atau elemen lain dalam sistem manajemen informasi SDM.
  • Peningkatan Desain Pekerjaan
  • Menggunakan informasi evaluasi untuk memperbaiki dan mengembangkan deskripsi pekerjaan.
  • Pemberian Kesempatan Kerja yang Adil
  • Penilaian kinerja yang akurat memastikan keputusan penempatan internal dilakukan tanpa prasangka.
  • Tantangan Eksternal
  • Prestasi kerja kadang-kadang dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kendali, seperti masalah keluarga, kesehatan, keuangan, atau pribadi lainnya, yang mungkin memerlukan intervensi dari departemen SDM.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja Pegawai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun