Mohon tunggu...
Evi Ulviah
Evi Ulviah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Digital

Fokus kebelakang tidak akan pernah membuatmu berkembang, Maafkan lalu mari mulai lagi dari awal,..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai

24 Mei 2024   00:30 Diperbarui: 24 Mei 2024   00:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesejahteraan Pegawai

Pengertian Kesejahteraan Pegawai

Kesejahteraan para karyawan merupakan bentuk imbalan yang meliputi berbagai hal, baik yang bersifat materiil maupun nonmateriil yang diberikan secara bijaksana. Hal ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kondisi fisik dan mental karyawan sehingga produktivitas kerja mereka dapat meningkat. Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut kesejahteraan karyawan adalah kompensasi pelengkap (khafiyani et all, 2022).

Program kesejahteraan karyawan berperan dalam menjaga semangat karyawan. Fokus yang diberikan pada program kesejahteraan karyawan yang efektif akan menjaga sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja mereka.

Tunjangan dan program kesejahteraan karyawan tidak diberikan berdasarkan kinerja individu, melainkan sebagai hak keanggotaan dalam organisasi, mengakui bahwa setiap karyawan adalah manusia dengan beragam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjalani kehidupan yang sehat dan berkontribusi secara optimal dalam pekerjaannya (Khafiyani et al., 2022).

Menurut UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan pada pasal 273 ayat 1 disebutkan bahwa hak dan kewajiban tenaga medis meliputi: (a) Mendapatkan perlidungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan professional, standar prosedur operasional dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan pasien; (b) Mendapatkan informasi yang lengkap dan benar dari pasien atau keluarganya; (c) Mendaparkan gaji/upah, imbalan jasa dan tunjangan kinerja yang layak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (d) Mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan kerja dan keamanan: (e) Mendapatkan jaminan kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; (f) Mendapatkan perlindungan atas perlakuan yang tidak sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan serta nilai sosial budaya; (g) Mendapatkan penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (h) Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pengembangan kompetensi, keilmuan dan karier dibidang keprofesiannya; (i) Menolak keinginan pasien atau pihak lain yang bertentangan dengan standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, kode etik atau ketentuan peraturan perundang-undangan dan; (j) Mendapatkan hak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Menurut UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, kesejahteraan karyawan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental baik di dalam maupun di luar konteks pekerjaan yang secara langsung atau tidak langsung berkontribusi pada peningkatan produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat (Khafiyani et al., 2022).

Terdapat berbagai macam istilah yang digunakan dalam industri untuk menggambarkan jenis-jenis kompensasi tambahan atau kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan. Jenis-jenis kesejahteraan tersebut mencakup kompensasi finansial dan non-finansial yang berdampak secara ekonomis, serta penyediaan layanan dan fasilitas. Penting untuk memastikan bahwa pemberian kesejahteraan didasarkan pada prinsip keadilan dan kepatutan, dengan mengikuti regulasi pemerintah yang berlaku dan mempertimbangkan kemampuan finansial perusahaan. Beberapa contoh jenis kesejahteraan yang dapat diberikan termasuk:

  • Ekonomis
  • Program kesejahteraan ekonomis dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap stabilitas finansial para karyawan. Mengingat ketidakpastian adalah bagian alamiah kehidupan, memiliki jaminan dalam situasi-situasi yang tidak terduga dianggap sebagai tindakan yang bijaksana. Program-program ini tidak hanya dirancang untuk menangani kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, tetapi juga bertujuan untuk memberikan keamanan finansial tambahan di atas gaji pokok, insentif, dan penghargaan lainnya (Ardana dkk, 2012: 238)
  • Perlindungan ekonomi bagi karyawan merupakan aspek kesejahteraan yang disiapkan dan diprogramkan untuk memastikan stabilitas keuangan mereka. Jenis kesejahteraan ekonomis untuk karyawan mencakup:
  • Uang pensiun
  • Uang makan
  • Uang transportasi
  • Uang lebaran atau natal
  • Bonus
  • Uang duka kematian
  • Pakaian dinas
  • Uang pengobatan
  • Fasilitas
  • Penyediaan fasilitas ini merupakan layanan yang umumnya sangat diinginkan oleh para karyawan, dan mereka akan mencoba untuk memenuhinya sendiri jika perusahaan tidak menyediakannya (Moekijat, 1999: 161). Kesejahteraan fasilitas mencakup sarana yang disediakan oleh perusahaan untuk membantu memenuhi kebutuhan karyawan dalam kegiatan sehari-hari mereka. Jenis kesejahteraan atau kompensasi fasilitas yang dapat diberikan kepada karyawan meliputi:
  • Tempat ibadah
  • Kafetaria
  • Lapangan olahraga
  • Kesenian
  • Pendidikan atau seminar
  • Cuti dan cuti hamil
  • Koperasi dan toko.
  • Pelayanan
  • Pelayanan merujuk pada tugas-tugas atau aktivitas yang biasanya dilakukan oleh karyawan dalam kehidupan sehari-hari mereka (Handoko, 2010: 185). Kesejahteraan yang berupa pelayanan mencakup upaya perusahaan atau organisasi untuk memenuhi kebutuhan atau kegiatan karyawan. Jenis kesejahteraan atau kompensasi pelayanan yang dapat diberikan kepada karyawan meliputi:
  • Puskesmas atau dokter
  • Jemputan karyawan
  • Penitipan bayi
  • Bantuan hukum
  • Penasihat keuangan
  • Asuransi
  • Kredit rumah

Pentingnya Kesejahteraan Pegawai

Pemberian kesejahteraan memiliki nilai yang signifikan dan penting untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan dapat menghasilkan ketenangan, motivasi kerja, dedikasi, kedisiplinan, dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sehingga tingkat pergantian karyawan relatif rendah. Selain itu, kesejahteraan atau kompensasi tidak langsung juga penting sebagai langkah untuk menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan dan berkaitan secara tidak langsung dengan kinerja kerja (Khafiyani et al., 2022).

Tujuan dan Prinsip Kesejahteraan Pegawai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun