Mohon tunggu...
Evita Yolanda
Evita Yolanda Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kecanduan Gim, Gangguan Mental, dan Desain Psikologi Perilaku

8 Juli 2018   10:13 Diperbarui: 8 Juli 2018   16:53 3753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh penguatan perilaku. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Jika  diingat-ingat, saya mulai meninggalkan gim ketika beranjak SMA. Karena  menjalani program akselerasi, kegiatan mulai padat sehingga saya tidak  punya keinginan lagi untuk bermain gim sesering dulu. Kalaupun bermain  gim, mungkin tidak sampai 30 menit atau 1 jam sehari.

Ketika beranjak kuliah, saya sudah lepas dari gim karena pola yang terbentuk semasa SMA.

Pengalaman  ini mungkin bermanfaat untuk membantu menyelami fenomena ini dari sudut pandang orang yang bermain gim, digabung dengan beberapa konsep psikologi perilaku.

1. Gim terasa seperti dunia alternatif

Gim  memberikan pengalaman sensori audiovisual yang kaya dan melibatkan  fungsi kognitif yang masif. Akibatnya, pemain melalui alam bawah sadarnya akan mengalami fenomena "imersi" atau "presensi spasial".

Dirinya merasa berada (presens) di alam gim (spasial). Singkatnya, pemain akan tenggelam dalam zona imajinatif gim.

Inilah mengapa, jika terjadi koneksi putus, koneksi macet, seseorang bisa sampai marah-marah. Hal itu memutus zonasi dirinya dengan dunia gim secara mendadak tanpa seizinnya.

Gim juga diiringi alunan suara yang tematis. Seperti suara menyenangkan  ketika senang, suara menegangkan ketika tegang, dan alunan suara heroik di momen kemenangan. Faktor ini memengaruhi emosi. Emosi punya pengaruh kuat bagi kecondongan orang terhadap sesuatu.

Tidak  ada kan, alunan suara terompet kemenangan ketika seorang anak selesai  membaca buku atau membuat esai, misalnya. Tidak ada juga kan, ucapan "Selamat! Kamu selesai membaca buku ini. Sekarang, kamu naik level!"

Nah, hal ini membawa kita ke poin kedua.

2. Ada apresiasi dari gim sekecil apa pun hasil dan usaha pemain (konsep diri yang positif)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun