e. Tidak terlalu dipengaruhi oleh perasaan orang lain: Meskipun mereka bisa menghargai perasaan orang lain, keputusan mereka lebih sering didasarkan pada apa yang "logis" atau "benar" secara objektif, bukan pada perasaan atau dampak emosional terhadap orang lain.
2. Feeling (F):
Orang dengan tipe Feeling cenderung membuat keputusan berdasarkan perasaan dan nilai-nilai pribadi. Mereka lebih fokus pada dampak emosional dari keputusan dan bagaimana hal tersebut memengaruhi orang lain. Berikut adalah ciri-ciri utama dari tipe Feeling:
a. Berdasarkan perasaan dan nilai-nilai pribadi: Keputusan dibuat dengan mempertimbangkan perasaan pribadi, nilai-nilai moral, dan dampaknya terhadap orang lain.
b. Mengutamakan harmoni dan empati: Mereka cenderung menghindari konflik dan lebih fokus pada menciptakan suasana yang harmonis dan menyenangkan. Mereka lebih memperhatikan bagaimana perasaan orang lain terhadap keputusan yang diambil.
c. Berorientasi pada hubungan dan perasaan orang lain: Mereka membuat keputusan dengan mempertimbangkan bagaimana keputusan tersebut akan memengaruhi hubungan dan kesejahteraan emosional orang lain.
d. Evaluasi berdasarkan dampak emosional: Mereka cenderung lebih mengutamakan dampak emosional dari suatu keputusan dibandingkan dengan fakta-fakta objektif yang ada.
e. Membuat keputusan dengan empati: Mereka biasanya berusaha untuk memahami perasaan orang lain dan membuat keputusan yang bisa diterima dengan baik oleh semua pihak yang terlibat.
  Perbedaan antara dua cara dalam pengambilan keputusan dalam dimensi Thinking (T) dan Feeling (F) dalam MBTI:
1. Thinking (T)