Andai saja Tuhan tidak ciptakan burung CendrawasihÂ
pasti tidak terjadi apa-apaÂ
Semua akan baik-baik saja
Tidak ada rasa sedihÂ
Tidak ada rasa sengsara
Tidak ada rasa gelisah
Tidak ada rasa terduriÂ
Tidak ada rasa terganggu
Tidak ada rasa dendam
Tidak ada rasa kebencian
Tidak ada tangisan
Tidak ada teriakkan
Tidak ada penggusianÂ
Tidak ada duka cita
Tidak ada kelaparan
Tidak ada kemiskinan
Tidak ada penjajahan
Berkepanjangan bernanah busuk ditubuh mu, Cenderawasih. semua ini terjadi karena kau Cenderawasih.
Keindahan yang kau miliki, beraneka warna bulu yang kau miliki telah mencuri perhatian orang di belahan dunia. Daya tarik mu sangat kuat, kau telah menjadi magnet bagi mereka. Mereka berdatangan sejak 1623 berlayar, pelayar disebut Tiruan.
Kenapa cenderawasih tidak menelan tiruan ini? Pemburu dan pencuri informasi yang terkandung didalam nemangkawi.
Tiruan mengantikan nemangkawi menjadi Carstensz-(Tiruan)
Carstensz adalah nama penjelajah pertama ke bumi cendrawasihÂ
Hi.... Tiruan! Pantas anda dipanggil Tiruan!..
Ulah mu menelang korban nyawa lebih dari segudang informasi yang kau curihkan. Derasnya penumpaan darah telah bancir dan dipenuhi lewat batas. Akhirnya tuan rumah tak berdaya, kecuali hanyalah: Gunung gunung telah menjadi rumah, hutan hutan telah menjadi pelindung, tumbuhan berduri telah menjadi makanan, hewan hewan liar berkawan dengan dengan manusia pengusi diatas Tanah dan negeri mereka sendiri orang asli Papua.Â
Warna ludah buah pinang itu, telah menjadi tinta permanen dihati orang Papua. Kapankah, saat yang tepat? Dunia akan mengetahui kegelisahan dan kesengsaraan ini. Kegelisahan ini bolehkah aku titipkan padamu cenderawasih? Terbanglah sejauh mungkin, dan bilang "saya adalah akar masalah Nya".  Â
Dengan begitu kehidupan ditata ulang dan kembalikan sejumlah label yang diberikan oleh mereka yang sesungguhnya Tiruan. Untuk kembalikan keaslian identitas bangsa ku, ku pasrah berlari menuju puncak terjal terjal tinggi dan menempel secara permanen menulis dengan tinta permanen pula, bahwa benda aneh dan langka yang terkandung dalam Gunung n e m a n g k a w i yang diselimuti oleh salju putih itu terlindungi. Terlindungi artinya hilangkan rasa kesedihan, hilangkan rasa benci, tiadakan rasa sengsara yang membara.
Negeri yang gersang karena mengeruk isi kekayaan itu,Â
kini mulai tumbuh daun daunan hijau, duri yang membekas di ingatan, mulai pulih, Kesejukan udara segar mulai terasa sebab selama ini, Nemangkawi diapit oleh Amerika dan Indonesia. Seperti itulah harapan namun tidak dapat menjadi kenyataan. Menanti hal ini menjadi nyata adalah sebuah tusukan yang terus menerus mengingatkan bahwa mengajak mu(pembaca) melihat dan alami dari dekat agar anda dapat memahami kebenarannya secara utuh, maka anda akan tahu apa yang harus anda lakukan untuk orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H