Mohon tunggu...
Evira N. Maulida
Evira N. Maulida Mohon Tunggu... Dosen - Belajar terus menulis

Bahasa dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Doctor Strange: Si Angkuh yang Belajar Bijaksana

23 November 2016   09:01 Diperbarui: 23 November 2016   10:44 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: youtube.com
sumber: youtube.com
            Pada suatu waktu, Stephen dihadapkan dengan kenyataan bahwa ternyata Kamar-Taj merupakan garis depan pertahanan bumi dari dimensi gelap yang berusaha menguasai bumi. Ia dan Mordo  pun membantu  Penyihir Utama untuk melindungi tiga kuil yang berada di New York, London, dan Hong Kong sebelum Kaecilius menyelesaikan ritual pemanggilan Dormammu. Dengan berat hati, akhirnya  ia  memilih untuk meninggalkan kehidupan lamanya sebagai dokter dan menjadi seorang Sorcerer Supreme atau penyihir terkuat untuk menggantikan si Penyihir Utama yang tewas akibat tusukan pedang es oleh Kaecilus. Lucunya, meskipun ia menjadi penyihir terkuat, Stephen tetap ingin dipanggil Dokter Strange karena ia masih  merasa bahwa dirinya adalah seorang dokter yang memiliki tugas untuk menyelamatkan nyawa manusia.

sumber: youtube.com
sumber: youtube.com
            Kaecilius berhasil menghancurkan kuil yang ada di New York dan London. Kuil di Hong Kong menjadi kuil terakhir yang menentukan apakah  ia berhasil memanggil Dormammu. Dokter Strange berinisiatif terbang dengan jubah (Cloak of Levitation) ke dimensi gelap untuk menemui Dormammu dan mencoba berunding. Ia yang memiliki mata Agomoto membolak-balikkan waktu  dan membuat Dormammu kebingungan dan terpaksa menyetujui permintaan Strange untuk tidak mengambil alih bumi dan mengambil Kaecilius beserta pengikutnya sebagai ganti.

sumber: youtube.com
sumber: youtube.com
            Suatu adegan yang mengejutkan pun ditampilkan pada bagian akhir film ini. Adegan ini memperlihatkan Dokter Strange yang bertemu dengan Thor. Thor mengatakan bahwa ia dan Loki sedang mencari ayahnya, Odin, yang berada di bumi. Dokter Strange pun berjanji akan membantu dengan syarat Thor dan Loki harus meninggalkan bumi selamanya.

           

Belajar Mengelola Kesombongan

Beberapa adegan lagi sungguh menyentil kesombongan-kesombongan yang ada dalam diri. Di satu sisi sifat sombong memang membangkitkan percaya diri untuk menuju kesuksesan, namun di sisi lain kesombongan pula yang dapat menghancurkan kesusksesan tersebut. Secara tersirat film ini mengajak penonton untuk bercermin dari kisah kesombongan Stephen Strange sebagai dokter ahli bedah tersohor yang harus kehilangan karirnya akibat kecelakaan. Ia pun akhirnya belajar bagaimana harus bijaksana untuk dapat menerima nasibnya.

Film ini juga mengajak penonton untuk belajar dari kesalahan Kaecilius yang tidak membaca kitab pusaka Cagliostro secara utuh. Ia yang memiliki kekuatan hampir menyamai si Penyihir Utama terlalu percaya diri dengan hanya memusatkan pikiran pada dua halaman kitab yang berisi cara memanggil Dormammu tanpa mengindahkan peringatan yang ada di bagian akhir kitab. Ia pun harus meninggalkan bumi karena diambil oleh Dormammu ke dimensi gelap sebagai ganti untuk tidak menguasai bumi.

Kesan

            Jujur sebenarnya saya bukan penggemar Marvel. Akan tetapi, setelah melihat ekstra film (trailer)-nya di salah satu acara televisi, saya pun tertarik untuk menontonnya langsung di bioskop. Apalagi pemeran utamanya adalah Benedict Cumberbatch yang sering memainkan film-film terkenal seperti 12 Years of Slave(2012), Startrek Into Darkness(2013) dan The Imitation Game (2014). Ada pula Rachel McAdams yang merupakan salah satu aktris favorit saya. Aktingnya di film Red Eye (2005) dan The Vow (2012) sangat berkesan bagi saya.

Bersama Mbak Fully (teman kuliah saya yang nyentrik abiz), saya menonton film Doctor Strange ini di CGV Blitz J-Walk, Yogyakarta pada minggu kedua penayangannya. Baru pada minggu ketiga ini lah saya menuliskan ulasannya. Cukup terlambat memang, tapi taka pa lah namanya juga baru belajar menulis, begitu kira-kira.

Saya juga berusaha sebisa mungkin menuliskannya dengan Bahasa Indonesia dan mereduksi istilah asing. Jadi, mohon maaf kalau terjemahan dari beberapa nama atau sebutan tokoh-tokoh dan istilah-istilah lainnya jadi sedikit aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun