Cara melakukannya:
- Berikan sedikit ASI atau susu formula kepada bayi.
- Hindari memberi susu terlalu banyak agar tidak memicu cegukan lagi.
Penelitian: Studi dari Journal of Pediatric Gastroenterology (2023) menyebutkan bahwa menyusu bisa membantu bayi merasa lebih rileks, sehingga cegukan lebih cepat mereda.
Mengatur Posisi Bayi
Menjaga bayi dalam posisi tegak setelah makan membantu mengurangi tekanan pada diafragma.
Cara melakukannya:
- Pastikan bayi berada dalam posisi duduk tegak selama 15-20 menit setelah makan.
- Hindari membaringkan bayi segera setelah menyusu.
Penelitian Pediatrics (2023) merekomendasikan posisi tegak untuk mencegah udara terjebak di perut bayi, yang sering menjadi penyebab cegukan.
Memberikan Waktu untuk Sendawa
Mengeluarkan udara dari perut bayi melalui sendawa setelah menyusu adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah dan mengatasi cegukan.
Cara melakukannya:
- Setelah bayi selesai menyusu, gendong dia dalam posisi tegak.
- Tepuk-tepuk punggung bayi hingga dia bersendawa.
- Lakukan beberapa kali selama proses menyusu jika bayi rentan mengalami cegukan.
Menurut National Institutes of Health (NIH), bayi yang diberi waktu untuk sendawa cenderung lebih jarang mengalami cegukan setelah menyusu.
Mengalihkan Perhatian Bayi
Kadang, cegukan dapat berhenti dengan sendirinya ketika bayi dialihkan perhatiannya.
Cara melakukannya:
- Ajak bayi bermain dengan mainan yang menarik.
- Goyangkan bayi dengan lembut atau ajak berbicara.
Hal yang Harus Dihindari:
- Menggoyangkan bayi terlalu keras: Hal ini dapat membuat bayi tidak nyaman atau bahkan memicu muntah.
- Memberikan makanan atau minuman yang tidak sesuai: Jangan berikan air atau makanan tambahan pada bayi di bawah 6 bulan untuk menghentikan cegukan.