Mohon tunggu...
Evi Nurhidayah
Evi Nurhidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Madrasatul ula untuk si kecil mungil

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fenomena Cegukan si Kecil Mungil

27 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi dan Menyusui (Sumber:https://aido.id/profile/reviewer/3)

Bayi sering kali menelan udara saat menyusu, baik saat diberi ASI atau susu formula. Udara yang terperangkap dalam perut bayi dapat mengganggu kerja diafragma, memicu kontraksi yang menyebabkan cegukan. Hal ini lebih sering terjadi ketika bayi menyusu terlalu cepat atau dalam posisi yang tidak nyaman. Menurut Pediatrics (2023), bayi yang menyusu terlalu cepat atau dalam posisi yang tidak tepat lebih rentan menelan udara, yang berisiko menimbulkan cegukan.

Terlalu Banyak Makan atau Terlalu Cepat Menyusu

Jika bayi makan terlalu banyak atau menyusu terlalu cepat, perut mereka bisa terisi terlalu penuh, memberi tekanan pada diafragma. Ini dapat menyebabkan kontraksi otot diafragma yang memicu cegukan. Bayi dengan perut penuh atau yang mengalami pencernaan berat juga lebih rentan mengalami cegukan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric Gastroenterology menunjukkan bahwa bayi yang makan terlalu banyak atau terlalu cepat cenderung lebih sering mengalami cegukan dibandingkan bayi yang makan secara perlahan.

Perubahan Suhu yang Mendadak

Bayi bisa mengalami cegukan setelah mengonsumsi susu yang terlalu panas atau dingin. Perubahan suhu yang mendadak dapat mempengaruhi otot diafragma dan menyebabkan kontraksi yang tidak terkendali. Hal ini bisa terjadi jika suhu susu yang diberikan tidak sesuai dengan suhu tubuh bayi. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), perubahan suhu yang tiba-tiba pada makanan atau minuman yang dikonsumsi bayi dapat memicu cegukan.

Sistem Pencernaan yang Masih Berkembang

Bayi yang baru lahir memiliki sistem pencernaan yang belum sepenuhnya berkembang. Proses pencernaan yang belum sempurna ini bisa menyebabkan perut bayi lebih rentan terhadap gangguan, termasuk cegukan. Cegukan bisa menjadi refleks tubuh bayi untuk mengatasi gangguan ini, seperti udara yang terperangkap di perut atau proses pencernaan yang masih dalam tahap adaptasi. Penelitian dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa bayi yang lebih muda (0-3 bulan) lebih sering mengalami cegukan, terutama karena sistem pencernaan mereka yang masih dalam fase perkembangan.

Stimulasi Eksternal (Emosi atau Stres)

Meskipun lebih jarang, beberapa bayi mungkin mengalami cegukan sebagai respons terhadap stimulasi eksternal yang kuat, seperti perubahan lingkungan atau ketegangan emosional. Meskipun ini bukan penyebab utama cegukan, dalam beberapa kasus, stimulasi seperti suara keras atau perubahan suasana hati orang tua bisa memicu cegukan pada bayi. Sebuah Journal of Pediatric Health Care menyebutkan bahwa bayi yang mengalami rangsangan emosional atau perubahan lingkungan yang mendadak juga dapat mengalami cegukan.

Pentingnya Memahami Penyebab Cegukan pada Bayi

Memahami penyebab cegukan sangat penting agar orang tua dapat menghindari faktor-faktor pemicu dan memberikan perawatan yang lebih tepat. Menyusui dengan posisi yang benar, memberi makan bayi secara perlahan, serta memperhatikan suhu makanan dan minuman yang diberikan adalah langkah-langkah yang bisa membantu mengurangi risiko cegukan pada bayi.

Menurut penelitian American Academy of Pediatrics (AAP), 2021: Menyebutkan bahwa menelan udara saat menyusu adalah salah satu penyebab umum cegukan pada bayi. Selain itu menurut penelitian Pediatrics, 2023: Menyatakan bahwa makan terlalu cepat dan perubahan suhu yang mendadak dapat memicu cegukan pada bayi dan menurut penelitian National Institutes of Health (NIH), 2022: Mengonfirmasi bahwa bayi dengan sistem pencernaan yang belum matang cenderung lebih sering mengalami cegukan.

Memahami penyebab cegukan pada bayi dapat membantu orang tua merespons dengan lebih baik, mengurangi kekhawatiran, dan memberikan perawatan yang mendukung kenyamanan bayi mereka.

Apakah Cegukan Berbahaya pada Bayi?

Cegukan pada bayi biasanya tidak berbahaya dan merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada usia 0-4 bulan. Namun, cegukan yang berlangsung lama atau sering muncul bisa membuat orang tua khawatir. Berikut adalah penjelasan tentang kapan cegukan dianggap normal dan kapan perlu mendapatkan perhatian lebih.

Cegukan Normal pada Bayi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun