Aku melihat ada perubahan pada wajah keriput nenek. Ada apa ini, jelas-jelas aku melihat laki-laki itu di sini, kenapa langsung menghilang begitu saja. Bahkan nenek tidak melihatnya.
"Kau beruntung bisa melihatnya. Dia hanya akan menampakkan diri pada orang yang dikasihinya."
"Maksud nenek?"
Ya, Tuhan. Aku semakin tidak mengerti.Â
"Dia anak nenek. Adik ayahmu."
"Tapi ayah bilang, dia cuma bersaudara."
Nenek tidak menjawabnya, ia berjanji akan menceritakannya selepas Isya.
Katanya, di usia delapan bulan kehamilannya, tiba-tiba perutnya kempes seperti habis melahirkan. Keesokan malamnya, ia bermimpi melihat bayi laki-laki tampan dan ia diberitahu itu adalah anaknya.
"Nenek percaya?"
Rasanya ini seperti cerita dongeng. Aku sulit memercayainya. Tapi, kehadirannya yang tiba-tiba di saat aku membutuhkan pertolongan, mustahil untuk tidak memercayainya.
Nenek mengangguk. "Apakah dia sering menemuimu?"