Mohon tunggu...
Eviatul Wahdi
Eviatul Wahdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya orang yang cukup aktif dalam bergaul dan mudah berinteraksi dengan orang-orang, saya mahasiswa aktif di Institut Bisnis&Informatika(IBIK)57, semester 7 prodi Ilmu Komunikasi dan jurusan pemintan yaitu Public Relations.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kisah Nadya Ursulla: Tetap Sukses Meski Berasal dari Keluarga Broken Home

6 September 2023   12:23 Diperbarui: 6 September 2023   12:28 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
soucre: Youtube Behome Indonesia

Itu yang ngeblame mempunyai pemikiran seperti itu karena ia tidak pernah merasakan kasih sayang, Nadya menambahkan "Aku itu tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ibu, jadi Aku engga punya kelembutan dan sifat ke Ibuan, Aku keras dengan diri Aku karena, kalau tidak keras dengan Aku kalah dengan dunia." Akhirnya itu berdampak ke diri Nadya Ursulla yang menyebabkan tidak ingin menikah dan mempunyai anak.

Meskipun telah menemukan kesuksesan dalam karirnya, Nadya merasakan keraguan yang mendalam terkait konsep pernikahan. "Saya merasa bahwa menikah adalah suatu bentuk komitmen yang besar, dan pada suatu titik, saya bahkan tidak yakin apakah saya ingin mengambil langkah tersebut," ungkapnya. Dengan keterbukaan yang luar biasa, Nadya berbagi bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi pandangannya terhadap hubungan dan kehidupan keluarga.

Namun, takdir membawa Nadya Ursulla pada perjalanan yang tak terduga. Setelah bertemu dengan pasangan hidupnya, Nadya dapat membuka diri dan merasakan perubahan yang signifikan dalam pandangannya terhadap pernikahan bahkan mau untuk mempunyai anak.

"Saya menyadari bahwa cinta dan komitmen dapat membawa perubahan yang positif dalam hidup, dan saya akhirnya merasa siap untuk memulai babak baru," ucapnya dengan tulus. Nadya menceritakan tentang perjalanannya dari keraguan menjadi keberanian untuk menikah, dan bagaimana keputusan ini memberinya pengalaman hidup yang berharga.

Pesan Inspiratif dan Harapan Masa Depan

Dalam mengakhiri wawancara ini, Nadya Ursulla berbagi pesan inspiratif bagi mereka yang mungkin mengalami keraguan atau perubahan dalam hidup mereka. "Tidak ada satu cara yang benar untuk menjalani kehidupan. Setiap perjalanan memiliki liku-liku yang unik, dan yang terpenting adalah tetap setia pada diri sendiri dan mengambil langkah berdasarkan kebahagiaan dan keyakinan," tutur Nadya dengan tulus.

“Nadya Ursulla, Kamu anak yang hebat, Kamu anak yang berbakat, kamu anak yang disayang tuhan, Kamu akan menjadi seseorang yang banyak memberkati orang, kamu tidak akan mati sia-sia. Satu hal yang terpenting jangan berhenti belajar dari kehidupan kamu, kepahitan yang kamu rasakan menganterkan kamu pada hari ini.” Kata-kata yang membuat Nadya kuat sampai saat ini.

Kisah perjalanan hidup Nadya Ursulla, dari seorang anak broken home yang berjuang menuju kesuksesan melalui kanal YouTube "Broken home Indonesia", adalah contoh inspiratif tentang bagaimana kegigihan, tekad, dan kerja keras dapat mengubah hambatan menjadi peluang. Dengan dedikasi tak tergoyahkan dan tujuan mulia untuk membantu orang lain, Nadya Ursulla telah membuktikan bahwa kita semua memiliki potensi untuk mengatasi rintangan dalam hidup dan mewujudkan prestasi luar biasa.

Nadya berharap untuk anak - anak di masa depan nanti yang terlahir atau besar di keluarga broken home jangan berhenti untuk menyalahkan dirimu sendiri, menyalahkan orang lain, dan jangan terlalu menyesali apa yang sudah terjadi. Karena semua itu bisa dilalui dengan usaha kamu sendiri.

Cara Mengatasi Broken Home

Setiap kasus keluarga broken home anak lah yang akan menjadi korbannya dan pasti memiliki dampak terhadap perkembangan psikologis anak, mereka yang akan menerima konsekuensinya atas perbuatan kedua orang tuanya. Meski begitu, ada cara untuk mengatasi pemikiran anak dari keluarga yang broken home, di antaranya adalah:

  • Mendekatkan diri kepada Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun