Ryback (2006) menyatakan sebenarnya makroprudensial hanya nama baru untuk pengelolaan ekonomi yang berhati-hati. Ada beberapa aspek tujuan yang terkait dengan kebijakan makroprudensial yaitu membatasi distress pada  seluruh sistem keuangan bukan individual bank, berusaha mencegah krisis dan biaya krisis yang besar, mengidentifikasi risiko dari sistem bukan lembaga individu dan mengkaji risiko menyeluruh sebagai akibat dari interaksi lembaga keuangan dan sistem keuangan.
Secara sederhana ada 3 (tiga) kalimat kunci untuk menggambarkan kebijakan makroprudensial, yakni diterapkan dengan tujuan menjaga stabilistas sistem keuangan, diterapkan dengan berorientasi pada sistem keuangan secara keseluruhan, serta diterapkan melaui upaya membatasi terbangunnya resiko sistemik.
Stabilitas sistem keuangan ini diperlukan untuk menjamin tercapainya pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang sustainable. Sementara tugas dalam pengaturan dan pengawasan perbankan berarti bank sentral memiliki mandat untuk menjaga kestabilan sistem perbankan dari gangguan yang berasal dari individual bank maupun dari gangguan industri. Saat ini sudah terdapat kesepakatan bahwa stabilitas merupakan barang publik bahkan secara global oleh karena itu dipandang sebagai tugas bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H