Masa Awal Kehidupan, Curahan Kemurahan dan RahmahNya
Di usia ketigamu ini,Anakku...ibu ingin bercerita kepadamu, Afka. Mungkin nanti bila kau telah dapat membaca, kau akan mengetahui tentang sejarah paling menarik dalam kehidupan keluargamu, terutama tentang kehidupan ibu dan pikiran -- pikiran ibu.  Kakek dan nenek buyutmu adalah orang --orang yang jujur dan petani yang berbakat. Kakek dan nenek buyutmu  dari pihak nenekmu tinggal di kaki Gunung Lawu.
Orangtua kakek buyutmu memiliki tanah yang sangat luas di tempat -- tempat berpemandangan paling indah di Tawangmangu, sebagian dihibahkan dan sebagian lagi berpindah tangan karena dijual generasi berikutnya. Penjualan ini jauh sekali dari keinginan berfoya -- foya, namun sebagian besar karena digunakan untuk menyekolahkan anak -- anaknya, hal yang sangat jarang pada waktu itu menyekolahkan anak -- anak hingga pendidikan setinggi mungkin sebagai kewajiban memberikan bekal kehidupan bagi anak -- anaknya.
 Cerita tentang kakek buyutmu adalah seorang pegawai pemerintah yang ditugaskan di daerah paling terpencil di Tawangmangu. Namun kakekmu adalah seorang patriotisme. Dengan gaji kecil dan tujuh anak yang menunggu di rumah untuk diberi  makan dan minta diajak jalan -- jalan ke pasar, kakekmu tak pernah menyerah.
Nenek buyutmu adalah cerita lain lagi. Nenek buyutmu adalah pedagang yang handal. Nenek buyutmu membuka warung soto dan gorengan. Warung yang sama yang sekarang adalah toko kita. Pembeli warung soto akan melepas lelah dan mengobati lapar dibuatkan segelas teh oleh gadis kecil anak penjual soto, yaitu nenekmu. Para pembeli akan mampir sebab mereka melihat gadis cilik itu sangat manis dan rajin. Dugaan mereka benar sebab gadis cilik itu dididik untuk menjadi anak perempuan yang rajin, bisa memasak, mencuci baju bahkan bertugas mencari kayu bakar   di hutan.
 Nenek buyutmu juga petani jeruk. Pada saat itu jeruk adalah tanaman yang sangat produktif di Tawangmangu. Jeruk Tawangmangu juga sangat terkenal dan dicari --cari oleh penggemar jeruk karena terkenal manis dan isinya tebal. Kadang --kadang nenekmu dan saudara -- saudaranya akan mengklaim sebuah pohon diantara deretan pohon -- pohon jeruk milik keluarga dan bila nanti berbuah maka mereka akan menjualnya sendiri ke pasar dan mendapatkan uang saku.
Namun ada juga cerita sedih yang bila dipahami olehmu, mungkin jauh dari pikiran dan duniamu. Sebab saat ini segalanya mudah bagimu. Kamu minta apa saja akan mudah didapatkan. Namun pada saat -- saat itu, Â nenekmu dan keenam saudaranya harus berbagi sebutir telur yang dicampur dengan parutan kelapa muda lalu digoreng dan dipotong -- potong menjadi tujuh bagian. Mereka makan itu dengan nikmat sebagai teman nasi yang dicampur sego jagung. Satu hal, nenekmu adalah juru masak yang sangat handal. Nenek buyutmu bahkan adalah juru masak kraton yang bertugas memasak untuk hajatan kraton di Tawangmangu. Sehingga ibu pikir nenekmu dan saudara -- saudaranya dapat dengan mudah dan nikmat melewati masa -- masa itu.
Afka, kakekmu juga memiliki cerita yang menarik. Kakekmu juga berasal dari keluarga besar. Kakek buyutmu dari pihak kakekmu adalah seorang petani. Kehidupan yang sulit saat itu memaksa mereka untuk menyewakan sawahnya kemudian mereka bekerja di sawah mereka sendiri namun mereka bekerja untuk orang lain. Kakekmu pelajar yang hebat dengan bakat matematik yang sangat baik. Kakekmu juga bekerja di bidang yang sangat dicintainya sejak muda. Kakekmu bahkan menolak untuk menjadi pegawai pemerintah karena hendak mengejar impiannya sendiri. Kakek dikala muda adalah orang yang memegang teguh pendiriannya sehingga tidak mau menerima kesempatan yang dirasa bukan panggilan hatinya. Aku menyebutnya tidak menyerah dengan keadaan!
Kenangan -- kenangan kecil kakek adalah mencari ceceran -- ceceran bulir padi yang ditinggal orang yang sedang memukul gabah, mencari singkong -- singkong yang ditinggalkan pemiliknya yang mencabutnya lalu memilih yang bagus -- bagus saja untuk dibawa pulang. Kakek akan mengambil singkong yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Ada sebuah cerita saat kakek berangkat ke sekolah suatu pagi, kakek menemukan berikat -- ikat kangkung yang terjatuh di jalan. Mungkin pemiliknya adalah orang- orang yang naik kereta api lalu menjatuhkannya tanpa sengaja. Apapun, kakekmu membawanya pulang dan memberi kejutan untuk nenek buyutmu yang memasaknya dengan nikmat di tungku andalan. Aku pikir saat itu mungkin sayuran cukup langka di daerah kakek buyutmu sehingga kakekmu menceritakannya pada ibu seolah -- olah yang ditemukannya adalah seplastik apel merah yang ranum -- ranum.
Kakek buyutmu sangat membanggakan kakekmu. Pada saat itu jarang sekali seorang petani dapat menyekolahkan anaknya saampai ke STM. Tibalah saatnya kakekmu lulus STM, kakek buyut menyerahkan surat sawah kepada seorang kenalannya asal kakek bisa melanjutkan kuliah. Namun kakekmu mendatangi kenalan kakek buyutmu dan meminta kembali surat sawah itu. Dianggap ingusan dan tak mengerti apa -- apa, kakekmu yang saat itu masih remaja berkata bahwa dia bukan anak kecil. Kakek berkata bahwa bapaknya memiliki anak laki -- laki telah dewasa, yang bisa berfikir untuk seluruh keluarganya. Kakek tak ingin melanjutkan kuliah dengan beban moral yang sangat berat menjual satu -- satunya harta milik keluarga.
Selepas itu kakekmu memulai desain -- desain pertamanya membangun gedung, kampus, dan rumah-rumah. Kakekmu juga pergi merantau ke Aceh dan ketika pulang kampung dan mengira bahwa akan kembali lagi ke Aceh, ternyata takdir berkata lain. Kakekmu tidak kembali lagi ke Aceh dan yang disesalinya adalah karena kehilangan sebuah buku kesayangannya tentang syariah ekonomi Islam. Beberapa tahun kemudian saat kakekmu kembali ke sana untuk bersilaturahmi dan melacak buku -- bukunya, rumah kontrakannya dulu telah berganti tangan dan bukunya tak dapat ditemukan.