Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... Penulis - _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi: Luka di Bulan November

24 Januari 2025   12:27 Diperbarui: 24 Januari 2025   15:28 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika malam jatuh, ada kecemasan yang muncul dan tak pergi. Itulah yang meraka rasakan— Resah dan gelisah, rindu dan tangis serta banyak tanya yang muncul di ruang pikiran.  

Ini akan menjadi derita yang panjang dan trauma yang abadi. Bagaimana setelah ini, kemana setelah ini dan kapan ini berakhir. Sedang gemuruh itu belum berujung dan tangisan masih terdengar pilu. 

Dari jauh, rinduku begitu subur pada tempat yang pernah menjadi tempatku bermain dan memetik kebahagiaan yang selalu kusyukuri. Aku hanya sebentar, bagaimana dengan mereka? Ya mereka pemilik rumah itu, pemilik tempat itu dan pemilik kisah yang sebenarnya tak ingin usai namun diakhiri oleh kenyataan.  

Tuhan, rangkul mereka dalam cinta dan keyakinan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Bahwa semuanya akan berlalu dan derita mereka akan segera berakhir. 

~November  2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun