Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... Penulis - _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi: Luka di Bulan November

24 Januari 2025   12:27 Diperbarui: 24 Januari 2025   15:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Api membakar rumah tempat banyak kisah

Batu menghantam setiap dinding-dinding rumah

Pekikan minta tolong dan tangisan berhamburan

Ada yang kehilangan nyawa dengan tragis

Sungguh malam yang pekatnya tak bisa dijelaskan 

Semuanya begitu memilukan 

Hati tersobek melihat tanah dan lembah hijau itu hilang

Yang kini menjadi sebuah kehancuran dan kepedihan

Akankah kembali atau semuanya menjadi sejarah paling kelam sepanjang perjalanan waktu??

Kini hanya bisa menatap dengan kesesakan 

Gemuruh itu belum berujung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun