5. Create your own privilege
Misalnya seorang anak yang lahir dengan privilege eksternal atau segala aksesnya terpenuhi bisa saja lahir dari orang tua yang  juga dahulunya bekerja keras untu mendapatkan kesuksesannya. Suatu privilege dapat kita ciptakan dengan segala cara, namun tentu kita harus mau berkorban waktu, tenaga dan pikiran.
6. Gunakan privilege secara bijak
Memiliki privilege bukan berarti kita tidak perlu berusaha, bukan berarti tidak akan gagal, bukan berarti tidak akan dihantui rasa malas. Oleh karena itu, untuk gunakanlah privilege secara bijak dan bertanggung jawab. Privilege bukan hanya sebuah kesempatan atau hadiah , namun sebuah tanggung jawab. Misalnya kita sebagai seorang mahasiswa yang merasakan duduk di bangku kuliah pun merupakan suatu privilege, maka gunakanlah kesempatan tersebut sebaik-baiknya untuk menggali segalah potensi dan prestasi dan tuntaskan pendidikan sampai akhir sehingga akan membanggakan kedua orang tua kita.Â
Seberapa besar privilege yang kita miliki, berusaha dan tekun adalah dua hal yang mutlak untuk dilakukan. Jangan lupa untuk selalu bersyukur, dan berhentilah untuk membandingkan hidup kita dengan orang lain tanpa adanya rasa termotivasi agar kita selalu dapat mengembangkan diri. Setiap dari individu kita adalah berharga. Setiap alur hidup pasti akan ada hikmahnya. Teruslah bersyukur, bertumbuh, berkembang dan berdaya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H