Keterbatasan dalam Resolusi Spasial untuk Beberapa Band: Meskipun banyak band yang tersedia, beberapa band memiliki resolusi yang lebih rendah (20 dan 60 meter), yang mungkin tidak cukup detail untuk aplikasi tertentu.
Kemampuan Penetrasi Tanaman Terbatas: Untuk aplikasi tertentu, seperti pemantauan dalam canopies yang lebat, kemampuan untuk menembus vegetasi dapat menjadi terbatas, sehingga mempengaruhi akurasi pengukuran.
Ketergantungan pada Kalibrasi: Data dari Sentinel-2 memerlukan kalibrasi yang tepat untuk memastikan akurasi, dan ketidakakuratan dalam kalibrasi dapat mempengaruhi hasil analisis.
Keterbatasan dalam Penanganan Data Besar: Volume data yang dihasilkan bisa sangat besar, sehingga memerlukan infrastruktur penyimpanan dan pemrosesan yang memadai, yang tidak selalu tersedia bagi semua pengguna.
Keterbatasan dalam Pemetaan di Daerah Terpencil: Di beberapa daerah terpencil, data mungkin tidak tersedia secara konsisten atau dapat diakses, yang membatasi pemantauan di wilayah tersebut.
Keterbatasan dalam Penggunaan untuk Analisis Jangka Panjang: Untuk analisis jangka panjang, data historis mungkin tidak cukup jika dibandingkan dengan satelit lain yang memiliki rekam jejak lebih panjang.
Kompleksitas Penggunaan: Meskipun tersedia gratis, penggunaan data Sentinel-2 memerlukan pemahaman yang baik tentang penginderaan jauh dan pemrosesan citra, yang bisa menjadi hambatan bagi pengguna baru.
Kesimpulan
Citra Landsat 8 dan Sentinel-2 adalah dua satelit penginderaan jauh yang menawarkan alat penting bagi peneliti, pembuat kebijakan, dan praktisi di berbagai bidang, termasuk lingkungan, pertanian, dan perencanaan kota. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang menjadikannya relevan dalam konteks pemantauan dan analisis yang berbeda.
Landsat 8 dikenal dengan resolusi spasial yang baik, yaitu 30 meter untuk sebagian besar band, memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis yang mendalam terhadap perubahan penggunaan lahan dan kondisi lingkungan.Â
Cakupan globalnya, yang mencakup seluruh permukaan bumi setiap 16 hari, memungkinkan pemantauan jangka panjang yang penting untuk studi perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam.Â