Mohon tunggu...
Eva Firdausy
Eva Firdausy Mohon Tunggu... Penulis - Writer

If you want to change the world, pick up your pen and write. - Martin Luther

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tes Open-Ended atau Tes Pilihan Ganda, Mana yang Lebih Baik?

19 September 2023   19:27 Diperbarui: 21 September 2023   03:30 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ujian, Lembar Jawaban Komputer. (Sumber: THINKSTOCKPHOTOS via kompas.com)

Baru-baru ini jagat maya dikejutkan dengan pernyataan dari seorang aktris sekaligus penyanyi, Maudy Ayunda, bahwa salah satu impiannya ketika menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kelak adalah untuk menghapus soal pilihan ganda. 

Menurutnya, menerapkan assessment dalam bentuk open ended question akan jauh lebih baik dibanding dengan multiple choice atau pilihan ganda. Namun, apakah implementasi dari pernyataan aktris tersebut sudah tepat?

Untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran, guru dituntut untuk melakukan prosedur pelaksanaan evaluasi. Prosedur pelaksanaan evaluasi pembelajaran tersebut terdiri dari perencanaan evaluasi, proses pelaksanaan, kontrol pelaksanaan evaluasi, mengolah data evaluasi, dan pelaporan hasil. 

Dalam merencanakan evaluasi pembelajaran terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu menentukan tujuan penilaian, mengidentifikasi kompetensi, menyusun kisi-kisi soal, mengembangkan draf instrumen, menguji validitas soal, dan membuat soal.

Secara umum, tes dapat dibagi ke dalam dua jenis, tes urain dan tes objektif. Dalam sejarahnya, tes uraian sudah lebih dulu hadir dan berkembang dibandingkan tes objektif. 

Menurut Pramono (2014) tes uraian merupakan salah satu bentuk  jenis soal atau tes yang lebih mengutamakan nilai subjektivitas siswa. Tes urain menuntut siswa untuk mengorganisir gagasan, menuangkan gagasan, mengekspresikan gagasan, dan menganalisisnya dalam bentuk tulisan. 

Dalam tes uraian, siswa memiliki kebebasan untuk menentukan, menanggapi, dan memberikan jawaban. 

Tes uraian dengan pendekatan open-ended dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beragam teknik. 

Tes uraian dengan pendekatan open-ended memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya terdiri dari:

  • Siswa mempunyai kesempatan dalam berpartisipasi secara lebih aktif dan memungkinakan untuk menyeruakan pendapatnya,
  • Siswa mempunyai kesempatan lebih banyak mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya,
  • Siswa dengan tingkat pemahaman yang kurang pun tetap mempunyai kesempatan untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan caranya sendiri,
  • Siswa termotivasi untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang diberikan, dan
  • Siswa mempunyai banyak pengalaman dalam menjawab permasalahn, baik dari dirinya maupun temannya.

Kemudian, selain kelebihan yang dimiliki, pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu.

  • Sulit menciptakan atau menyajikan situasi masalah yang bermakna bagi siswa,
  • Menuangkan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang menghadapi kesulitan dalam menanggapi permasalahan yang diberikan, dan
  • Karena jawaban bersifat bebas, siswa dengan kemampuan tingkat tinggi dapat meragukan atau mencemaskan jawabannya.

Di sisi lain, tes pilihan ganda (multiple choice item test) merupakan salah satu jenis tes objektif. 

Ilustrasi pribadi
Ilustrasi pribadi

Tes pilihan ganda, menurut Sudijono (2017), merupakan tes yang terdiri dari pertanyaan atau penyataan yang bersifat belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu atau lebih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disampaikan pada masing-masing butir soal.  

Tes pilihan ganda mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari tes ini adalah:

  • Mempunyai cakupan materi yang lebih luas dibandingkan dnegan pilihan soal lainnya,
  • Guru dapat mengukur berbagai ranah kognitif, dimulai dari tahapan yang paling sederhana (C1) sampai yang paling rumit (C6),
  • Dapat diimplementasikan dalam ujian dengan jumlah siswa yang banyak,
  • Memiliki tingkat objektivitas yang tinggi dibanding dengan jenis tes uraian,
  • Lebih mudah dan cepat dalam melaksanakan penialian, dan
  • Memiliki tingkat reabilitas yang lebih tinggi dibanding dengan tes uraian,

Selain kelebihan, terdapat beberapa kelemahan dari tes pilihan ganda, di antaranya:

  • Tidak dapat diimplementasikan untuk mengukur kemampuan verbal,
  • Membuka peluang siswa dalam menerka-nerka jawaban,
  • Siswa tidak memiliki kebebasan untuk menyampaikan argumentasi, mengekspresikan gagasan, dan mengorganisasi menjadi suatu kalimat,
  • Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk merancang soal yang benar-benar berkualitas, dan
  • Memiliki kesulitan dalam menetapkan alternatif jawaban yang homogen dan logis.

Setelah mengetahui pengertian tes uraian dengan pendekatan open-ended dan tes pilihan ganda dengan kelebihan serta kekurangannya, maka dapat dilihat bahwa pernyataan dari Maudy Ayunda dapat disetujui dan tidak dapat disetujui. 

Dalam melalukan evaluasi pembelajaran, guru harus melaksanakan segala rangkaian agar evaluasi pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. 

Guru harus mempertimbangkan pemilihan tes yang akan diberikan kepada siswa. Hal yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan salah satunya adalah komponen pendidikan yang terdiri dari guru, siswa, dan sarana prasarana. 

Dengan memperhatikan komponen pendidikan tersebut, guru dapat menentukan jenis tes yang akan dibuatnya dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari tiap jenis tes yang ada.

Guru harus memperhatikan kompetensinya sebagai pendidik, apakah ia sanggup dalam membuat tes open-ended dan memberikan penilaian serta pemahaman materi sebelum dilaksanakannya evaluasi pembelajaran tersebut. 

Guru harus memperhatikan tingkat kemampuan siswa-siswanya dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga guru dapat memilih instrumen tes yang tepat. 

Kemudian, sarana prasarana pun menjadi hal penting dalam pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman atau keterampilannya di berbagai ranah.

Tidak ada yang salah dari menerapkan tes open-ended ataupun tes pilihan dalam evaluasi pembelajaran, tak ada yang lebih unggul dari keduanya karena, dalam implementasinya, kedua tes tersebut memiliki porsinya masing-masing karena guru yang lebih mengetahui kondisi atau keadaan dari kemampuan yang dimiliki siswanya. 

Tes open-ended atau tes pilihan ganda akan dapat sama-sama meningkatkan kemampuan belajar siswa jika diimplementasikan dengan tepat.

Referensi.

Pramono, Sigit. (2014). Panduan Evaluasi Kegiatan Belajar-Mengajar. Yogyakarta: Diva Press.

Sudijono, Anas. (2017). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun