Mohon tunggu...
Euis Anggraeni
Euis Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Seorang wanita muslimah yang selalu berusaha memperbaharui ketaatan kepada Rab-Nya

Seorang mahasiswi tingkat akhir dengan amanah rumah tangga dan jalan dakwah berusaha untuk senantiasa menjalankannya dengan mengharap wajah Allah semata.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wanita Muslimah dan Kewajibannya terhadap Saudara dan Temannya

31 Desember 2020   12:15 Diperbarui: 31 Desember 2020   12:46 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Janganlah engau meremehan kebaikan sekecil apapun, meski engau hanya temui saudaramu dengan wajah ceria." (HR. Muslim)

          Wajah ceria berasal dari pancaran hati yang bersih dari penyakit hati dalam mewujudkan ikatan cinta kasih yang kuat diantara kaum Mulimin dan Muslimat dalam rangka menjaga tali peraudaraan diantara mereka karena mengharap keredhaan Allah Taala.

Senantiasa Menasehati Saudara-Saudaranya

              Disebutkan dalam hadits shahih ,

"Agama itu nasihat. "Kami bertanya, "Untuk siapakah itu?" Beliau menjawab, "Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan para pemimpin kaum Muslimin dan orang-orang awam dari mereka."

Wanita Muslimah senantiasa menjaga akhlaknya dalam menjaga persaudaraan dengan memperhatikan kewajbannya ketika ada yang meminta nasehat, maka ia akan melakukannya dengan sepenuh hati sebagai bentuk keimanannya kepada Allah dan Raasul_Nya. Kecintaannya terhadap saudaranya seperti kecintaannya kepada drinya sendiri, sehingga tidak menipu, mengkhianati dan tidak menghindarkan mereka dari kebaikan.

Menghindari Permusuhan, Canda yang Menyakitkan dan Ingkar Janji

          Sebagaimana permusuhan itu mendatangan kebencian dan perpecahan, maka seorang wanta Muslimah senantiasa berhati-hati dalam ucapan dan perbuatan yang akan menyakitkan saudara-saudaranya. Ia akan memilih kata-kata yang bijak dalam menyikapi keadaan apapun yang dihadapinya, didasari keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai petunjuk hidupnya.

          Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam:

"Janganlah engkau berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula mencandainya secara berlebih-lebihan, dan janganlah engkau memberikan janji kepadanya kemudian engkau mengingkarinya."

(Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam bukunya yang berjudul Al-Adabul Mufrad)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun