Plastik sekali pakai merupakan salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan. Mengurangi penggunaan plastik dan memilih bahan yang lebih ramah lingkungan seperti bawa tas belanja sendiri, gunakan botol air minum (tumbler), peralatan makan saat keluar rumah, dan lainnya yang pada intinya sesuatu yang bisa digunakan kembali.
Kampanye untuk membawa tas belanja sendiri dan menghindari produk dengan kemasan berlebihan juga dapat mengurangi sampah plastik.
2. Kompos dan Daur Ulang
Salah satu langkah penting dalam pengelolaan sampah adalah dengan memilah sampah menjadi sampah organik dan non-organik. Memilah sampah menjadi sampah organik dan non-organik merupakan langkah penting dalam pengelolaan sampah.
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang berguna di bidang pertanian dan hortikultura (pertanian dan taman), sedangkan sampah non-organik seperti kertas, logam, dan kaca dapat didaur ulang menjadi produk baru. Program daur ulang yang efektif dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah.
3. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi sampah menjadi kunci perubahan perilaku. Kampanye di media sosial, sekolah, dan komunitas dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif polusi dan pentingnya perlindungan lingkungan.
4. Program Bank Sampah
Bank sampah adalah program dimana masyarakat dapat menukarkan sampah yang dapat didaur ulang dengan uang atau barang. Program ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah, namun juga memberikan insentif finansial bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah.
Salah satu daerah yang berhasil dengan program tersebut yakni Kota Semarang. Mereka melakukan program Bank Sampah yang lebih ke sampah anorganik dimana sampah-sampah tersebut dihargai dengan nominal yang berbeda-beda mulai dari 10 rupiah/lembar sampai dengan 1.400/kg untuk koran bekas.
5. Kebijakan Pemerintah
Salah satu upaya yang efektif untuk mengurangi sampah adalah upaya dari pemerintah lewat kebijakan yang mereka buat. Pemerintah memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah dan meminimalisir terjadinya pencemaran.
Kebijakan seperti larangan penggunaan plastik sekali pakai, program pembersihan lingkungan, dan insentif bagi dunia usaha yang menerapkan praktik ramah lingkungan dapat membawa perubahan besar.
Kemudian regulasi atau aturan yang dibuat dan dikeluarkan harus memiliki sanksi yang benar-benar serius pada masyarakat setempat yang tidak sadar akan pencemaran lingkungan.
Pada dasarnya banyak masyarakat yang cukup takut dengan sanksi yang akan mereka terima jika tidak menaati apa yang telah tertulis pada regulasi daerah. Itupun kalau pemerintah benar-benar dan serius dalam pemberian sanksi.