ICAC beroperasi secara independen dari pengaruh politik dan memiliki kewenangan luas untuk menyelidiki dan mengadili kasus korupsi.
trategi dan pendekatan dari pada ICAC ini sendiri yakni penegakan hukum yang tegas, pencegahan melelui reformasi sistem serta pendidikan dan kesadaran publik.
2. Singapura
Singapura dikenal dengan pendekatan yang ketat dan keras  tanpa kompromi melawan korupsi. Didirikan pada tahun 1952, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) menyelidiki dan mengadili para pelaku korupsi, tanpa memandang status sosial.Â
Langkah-langkah seperti hukuman berat bagi mereka yang dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan transparansi dalam administrasi publik, telah membantu Singapura menjadi salah satu negara yang paling sedikit korupsinya di dunia.
3. Rwanda
Rwanda telah mencapai kemajuan signifikan dalam pemberantasan korupsi usai genosida tahun 1994. Pemerintah Rwanda menerapkan kebijakan tanpa toleransi terhadap korupsi dan mendirikan Office of the Ombudsman untuk memantau kegiatan pemerintah.Â
Selain itu, Rwanda telah meluncurkan layanan e-Government yang mengurangi interaksi langsung antara warga negara dan pejabat, sehingga hal tersebutlah yang mengurangi potensi korupsi.
4. Denmark
Salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia adalah Denmark. Denmark secara konsisten berada di peringkat teratas dalam indeks persepsi korupsi.
Kunci keberhasilan Denmark adalah sistem hukum yang kuat dan independen, transparansi dalam administrasi publik, dimana mereka memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan transparansi lewat platform daring jadi masyarakat dengan mudah mengakses informasi.