Para pemimpin Kristen dipanggil untuk mengutamakan kepentingan bersama dan melakukan segala sesuatu dengan integritas dan moral yang tinggi.
Menghadapi tantangan politik, umat Kristiani dipanggil untuk mempercayakan segalanya kepada Tuhan dan mencari bimbingan-Nya melalui doa dan refleksi spiritual.
Artinya nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ajaran agama Kristen serta kebutuhan dan aspirasi seluruh masyarakat harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik.
3. Hindu
Dalam agama Hindu, konsep politik tercermin dalam konsep dharma (kewajiban moral) dan karma (tindakan). Pemerintah diharapkan dapat memimpin secara bijaksana dan jujur, menjamin kesejahteraan masyarakat dan terpeliharanya ketertiban sosial.
Konsep pemerintahan ideal yang terdapat dalam epos Mahabharata menekankan pentingnya pemimpin yang adil dan bijaksana.
Dalam agama hindu, konsep Dharma merupakan konsep sentral yang mencakup tugas, moralitas, dan kebenaran. Dalam konteks politik, dharma mengacu pada tindakan yang konsisten dengan kewajiban moral dan sosial seseorang. Para pemimpin politik diharapkan bertindak sesuai prinsip Dharma, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
4. Buddha
Agama Buddha memandang politik sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan sosial dan kebahagiaan manusia. Prinsip-prinsip seperti kebijaksanaan, belas kasihan dan keadilan adalah landasan kebijakan politik.
Menurut pandangan Buddhis, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang mempertimbangkan kebutuhan semua orang, menghindari konflik dan mendorong perdamaian.
Ahimsa, atau non-kekerasan, adalah prinsip utama agama Buddha. Menurut pandangan Buddhis, politik menekankan pentingnya penyelesaian konflik dan perlindungan keadilan tanpa kekerasan dan kekerasan. Para pemimpin politik harus mencari solusi damai terhadap konflik dan menolak tindakan apa pun yang merugikan atau melukai orang lain.