"Oh, tadi aku itu, muhasabah diri semacam yang kamu lakuin tadi. Aku evaluasi diri di waktu ashar, karena waktu ini doa kita dihijabah Allah. Aku..."
"Wait? lu evaluasi diri disaat lu udah segini baeknya"
"Ra, aku tuh ga lebih dari seorang hamba Allah. Justru keren yang tadi kamu bilang bikin aku selalu muhasabah diri, aku takut semua yang udah aku dapat yang sejatinya cuma titipan bikin aku kufur sama Allah dan merasa udah hebat. Aku selalu takut Ra, ada dosa-dosa yang nggak aku tahu dari sikap, kata, dan pikiran aku" aku menyentuh lengannya berusaha menguatkannya agar tidak kembali menangis.
"Syuut jangan nangis lagi ya Nis, kamu bisa setakut itu ya. Aku yang kayak gini nangis masih gara-gara hal sepele kayaknya kalau dibanding kamu"
"Tiap orang punya porsi masing-masing buat jadi lebih baik Ra, hakikatnya muhasabah buat aku cuma perjalanan buat terus lebih baik dimata penciptaku"
"Aku pengen bisa berubah lebih baik Nis, aku pengen perbaiki hidup aku"
"Kalau mau memperbaiki seluruh hidup coba perbaiki dulu solat kita, aku pernah baca itu Ra. Siapa tau bisa bantu kamu".
Aku tertegun mendengar bait kata yang terucap dari Annisa. Di saat aku berpikir bagaimana membuat lebih baik diriku untuk hal semacam Galang, Annisa mengharap lebih baik di hadapan Robb-Nya. Ketika tiap kata dan tubuh lelah dihempas rasa kecewa oleh manusia, Annisa justru menangis takut akan dosa. Kini, aku mulai menemukan arti pengharapan, mulai tersadar menemukan yang harusnya aku perjuangkan untuk kembali.
Sore itu aku memang belum mengenakan hijab, aku masih sayang dan mencintai Galang, aku masih ingin terlihat lebih cantik, aku masih ingin membuktikan bahwa aku dapat menjadi seorang dengan argumen yang berisi. Namun, setidaknya sore itu aku menemukan arti sejati siapa diriku dan kepada siapa semua itu seharusnya diberikan. Kami berjalan menyusuri jalan masing-masing dan berpisah di pertigaan yang mengantakanku ke kost dan Annisa menuju kampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H