Mohon tunggu...
Aita Flow
Aita Flow Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

simple person

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengalaman Terkonyol Saat Melamar Pekerjaan

23 Juli 2013   20:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:09 6622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini sudah lewat tiga hari dari hari yang dijanjikan jika memang ada panggilan untuk tes wawancara. Dan ternyata panggilan itu tidak ada. Tidak akan pernah ada. Aku mencelos. Meskipun aku sudah menyiapkan mental untuk menerima kenyataan aku gagal tapi tak terpungkiri sebersit kecewa tetap saja tak bisa kuusir. Dan yang paling membuatku tidak enak adalah ibu sangat berharap aku bisa lulus disana tapi nyatanya aku tidak bisa mewujudkan harapannya. Dasar tidak becus.

***

Aku hanya penasaran, kira-kira dari tiga kemungkinan ini mana yang paling mendekati 'penyebab kegagalanku'. :p

1. beberapa hari setelah aku menjalani tes, isunya perusahaan itu goyah karena ada masalah. Mereka melakukan pengurangan karyawan. Setelah itu aku tidak tau lagi perkembangan ceritanya seperti apa, maklumlah aku ini seorang katak dalam tempurung yang tentu saja tidak bisa mengantongi info-info ter-up to date !

Nah... kalau karyawannya sudah berkurang berarti admin berkaca mata nggak keteteran lagi yak ?
Kalau kerjaannya bisa dihandle admin berkaca mata sendiri, ngapain ngejeblosin makhluk gaptek ke sana yak ?
Bikin bangkrut perusahaan aja kan....

2. Ada kompetitor yang lebih handal dan mumpuni di bidangnya, lepasan RSJ eeeeh...S1 maksudnya. Wew..

3. Pekerjaanku memang hancur tak berperi / fatal.

kalau sampai yang poin 3 yang benar...rasanya aku ingin sekali memasukkan muka ini dalam ember. Mheheh…

***

cerita ini memang nggak jelas. Yah…namanya juga curhatan. -__-
Pondok Labu, 2 Oktober 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun